"Untuk membentuk koalisi partai Islam sangat menguat, namun kita harus realistis punya figur yang bisa menyaingi Jokowi nggak," kata Muhaimin
Hal itu disampaikan Muhaimin di sela-sela acara 'Diklat Pegawai Ketenagakerjaan dan Transmigrasi' di Kemenakertrans Jl TMP Kalibata, Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Siapa capres yang dimaksud, Muhaimin tidak menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya yang menjadi catatan penting adalah capres yang diusung harus bisa lebih populer dan memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dari Jokowi.
PKB sendiri masih belum membicarakan soal koalisi partai Islam ini. PKB justru cenderung mendekati PDIP dan Gerindra. Sementara PKS tengah bergerak menggalang lobi koalisi dan cenderung menemui partai-partai Islam.
Hasil Pileg 9 April lalu menunjukan partai Islam masuk dalam golongan tengah. Hal ini bisa membuka peluang bagi partai Islam untuk berkoalisi. Bila semua bersatu, maka sedikitnya ada total 31 persen suara yang terkumpul dan memenuhi presidential threshold untuk mengusung capres bersama.
(slm/van)