Kondisi di dalam kamar mayat rumah sakit Pedro Ernesto Hospital di Rio de Janeiro yang dikelola pemerintah setempat tersebut bagaikan film horor. Bahkan sejumlah jasad berukuran kecil yang ditempatkan di dalam lemari pendingin, terlihat mulai hancur karena diperkirakan sudah berada di situ selama 5 tahun terakhir.
Otoritas setempat juga menemukan sejumlah bagian tubuh yang diduga sisa-sisa dari proses amputasi darurat. "Terlihat seperti film horor. Tujuan kami sekarang adalah memberikan jasad-jasad ini prosesi pemakaman yang layak sesegera mungkin," ucap jaksa yang menangani kasus ini, seperti dilansir AFP, Selasa (15/4/2014).
Rumah sakit tersebut terkenal karena memberikan risiko kelahiran yang tinggi, yang berujung pada banyaknya bayi yang meninggal usai dilahirkan. Direktur rumah sakit tersebut, Rodolfo Acatuassu Nunes berdalih bahwa jasad dan janin bayi tersebut tidak pernah diklaim oleh orang tua maupun keluarga mereka.
"Ini ada hubungannya dengan masalah sosial: orang-orang tidak datang kemari untuk mengambil jasad bayi mereka yang sudah meninggal," terangnya.
Sejauh ini, otoritas setempat baru berhasil mengidentifikasi 15 jasad bayi tersebut. Sementara itu, seluruh jasad bayi tersebut akan menjalani pemeriksaan genetik untuk menentukan siapa orang tua mereka.
Kasus ini terbongkar usai jaksa setempat diminta menyelidiki keberadaan seorang bayi yang meninggal usai dilahirkan seorang ibu pecandu ganja. Otoritas setempat curiga karena 1 tahun setelah kematian bayi tersebut, belum dilakukan pemakaman terhadapnya.
Penyelidikan tersebut justru berujung pada temuan puluhan jasad bayi lainnya yang juga tidak dikubur dengan layak. "Kita harus menemukan apakah ini salah pihak rumah sakit atau pihak keluarga," jaksa Huth Macedo kepada AFP.
(nvc/ita)