"Begitu ketatnya pengawasan tiap tahun kita terus diganggu berita-berita bocor itu. Jadi sekali lagi itu pekerjaan orang yang tidak bisa dipercaya, itu raja tipu," katanya kepada wartawan di SMKN 8 Surabaya, Jalan Kamboja, Senin (14/4/2014).
Saat sidak ke empat sekolah di Surabaya seperti SMAN 10, MAN Surabaya, SMA dr Soetomo, dan SMKN 8 Surabaya, gubernur ditemani Wamendikbud Musliar Kasim, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono, Kepala Dinas pendidikan Jatim, Kakanwil Kemenag Jatim, Rektor Unesa, Ketua Dewan Pendidikan Jatim hingga Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jatim dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Gubernur Jatim yang biasa disapa Pakde Karwo menegaskan, kebocoran naskah UN di Jatim dapat dicegah. Pasalnya, pengawasan ketat dilakukan Dinas Pendidikan dan melibatkan aparat kepolisian.
"Melihat ketatnya pengawasan, tentu tidak mungkin terjadi kebcoran," terangnya.
Disinggung mengenai target nilai UN terbaik yang bisa diraih siswa SMA, Madrasah Aliyah dan SMK, Soekarwo memperikirakan prestasinya hampir sama dengan tahun lalu.
"Kita tidak menargetkan, tapi melihat kepala sekolah, guru dan muridnya saya kira tidak jauh. Kelulusan juga tidak jauh dengan tahun lalu," tandasnya.
(bdh/bdh)