"Selain polisi, Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya dan tim pengawas independen dalam hal ini Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya juga dilibatkan," kata AKBP Firmansyah kepada wartawan di Gedung Bhara Wira Sasana Polrestabes Surabaya, Sabtu (12/4/2014).
Kasat Binmas Polrestabes Surabaya itu mengatakan, naskah dibawa ke polsek dan akan menginap selama 2 malam. Di polsek, naskah akan dijaga oleh ketiga unsur tersebut.
Firmansyah yakin akan keamaman penjagaan soal. Di polsek, kata Firmansyah, soal akan dikunci dengan 3 gembok dan dijaga dengan pergantian 3 shift.
"Pengalaman tahun lalu kami kami upayakan sama seperti tahun ini. Tahun lalu pengawasan terhadap naskah UN tidak ada yang bocor," lanjut Firmansyah.
Sementara itu, Humas Disdik Surabaya Eko Prasetyaningsih mengatakan, pihaknya yakin jika naskah UN 2014 tak akan bocor. Yang dikabarkan bocor di luar adalah jawaban, bukan soal.
"Siswa sekarang sudah cerdas. Mereka tak akan percaya dengan yang begituan. Mereka lebih percaya dengan dirinya sendiri," ujar Eko.
Kunci jawaban yang dikabarkan bocor, menurut Eko adalah perbuatan segelintir oknum yang hanya mencari motif ekonomi saja. "Dengan adanya itu, berarti ada oknum-oknum yang berniat menggagalkan UN dan berharap tidak ada UN di tahun depan," tandas Eko.
(iwd/fat)