"Itu sangat bergantung pada Bu Mega. Kalau Bu Mega ingin mengakhiri kekakuannya karena kadar dia sebagai king maker sudah tua, mungkin bisa. Tapi kalau dia masih keukeuh seperti itu rasanya nggak mungkin," kata anggota Dewan Pembina Achmad Mubarok saat ditanya kemungkinan PD bergabung dengan PDIP di Q-Smoke House, Jl Suryo, Jakarta Selatan, Sabtu (12/4/2014).
Mubarok mengungkapkan Ketua Umum PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkali-kali berupaya berkomunikasi dengan Mega. "Bu Mega yang nggak pernah merespons. Sama seperti Prabowo datang ke rumahnya, satu jam, Bu Mega nggak mau nemuin. Contoh seperti itu bukan tokoh negarawan kan. Tapi kalau sekarang berubah, kita jadi tidak tahu. Kita masih nunggu sikap Mega," ungkap Mubarok.
"Sesungguhnya Pak SBY dari dulu berusaha. Nggak pantaslah masa tokoh nasional masa musuhan. Waktu masih ada Pak Taufik, Pak SBY salaman, digituin saja (nggak ngerti maksudnya) kan nggak pantas. Sekarang kan dua-duanya usai. Pak SBY usai, Bu Mega untuk lewat waktu. Ini saatnya rekonsiliasi lah. Bukan untuk kepentingan masing-masing, tapi untuk kepentingan pembelajaran pada generasi," papar Mubarok.
(aan/trq)