"Pertama kita dijanjikan berangkat tanggal 25 Maret 2014, akhirnya diundur 28 Maret 2014, diundur lagi tanggal 1 April 2014, diundur lagi 12 April 2014. Sekarang dijanjikan berangkat tanggal 14 April 2014 nanti," kata salah satu anggota jamaah bernama Murtoyo (43) kepada detikcom, Sabtu (12/4/2014).
Total ada 138 jamaah yang terbengkalai, mereka berasal dari Cilacap, Purbalingga, Banyumas, Brebes, Kebumen, Purworejo, dan Cilacap. Ratusan jamaah ini diberangkatkan ke Jakarta oleh perwakilan perusahaan jasa umroh di Cilacap pada tanggal Kamis (10/4) lalu.
"Kita tiba di Jakarta pukul 01.30 WIB di Hotel Pop Cengkareng langsung istirahat. Saya sebagai orang awam meminta kepastian perusahaan untuk keberangkatan tanggal 14 April itu," ujar Murtoyo.
Para jamaah kemudian menunggu pegawai perusahaan tersebut datang pada pukul 10.00 WIB, Jumat (11/4), namun tak ada kepastian juga. Hingga akhirnya para jamaah bertemu dengan direktur perusahaan tersebut pada pukul 19.00 WIB. Sang direktur mengatakan visa dan tiket pesawat telah ada untuk keberangkatan 14 April. Direktur itu kemudian berjanji mengirimkan pegawainya untuk memberikan visa dan tiket tersebut.
"Kita tunggu sampai pukul 23.00 WIB, Jumat (11/4), pegawainya datang dan tidak membawa apa-apa. Dia bilang visa lagi diproses dan tiketnya juga tak ada," kata Murtoyo.
Para jamaah kemudian pada hari ini kembali mendapatkan kabar buruk. Hotel tempat mereka bernaung menyatakan waktu sewa kamar akan habis hari ini. Pihak perusahaan jasa umroh itu berjanji mencari penginapan lainnya, namun jamaah terpaksa dipisah-pisah.
"Dia (perusahaan jasa umroh) pun lagi kelimpungan, sampai solusinya jamaah akan dipisah di hotel ini 7 kamar dan dua hotel lainnya. Kalau dipisah-pisah rentan, jadi rencananya hari ini kita buat komite bersama meminta kepastian keberangkatannya," ujar Murtoyo.
Namun perwakilan perusahaan jasa umroh dari Cilacap dikabarkan telah meninggalkan hotel pada pagi hari. Hanya tinggal satu orang pegawai yang berada di tengah jamaah, akan tetapi para jamaah belum melihat sosok pegawai dari Cirebon itu.
"Pengurus umroh dari Cilacap sudah meninggalkan Jakarta tadi pagi menggunakan kereta api. Di sini hanya satu orang dari Cirebon, dan belum ada informasi di mana dia, dan handphonenya tidak aktif tapi infonya masih di hotel," ujar Murtoyo.
Akibat tak kunjung mendapatkan kepastian, sedikitnya 5 jamaah mengalami gangguan kesehatan. Hal ini membuat ratusan jamaah yang rata-rata berusia di atas 50 tahun ini semakin khawatir.
"Kita akan mendesak lagi direktur. Kita juga akan buat surat pernyataan, hitam di atas putih, dengan perusahaan jasa umroh di atas materai. Kalau sampai tanggal 14 April itu diundur lagi kita akan bagaimana?" tutup Murtoyo.
(vid/ndr)