"Yang saya tahu dia orang pendiam. Ketika berjualan pun juga dia lebih banyak diam, dengan pegawainya atau pembeli juga seperti itu," kata seorang saksi bernama Lilik Andi saat dihubungi detikcom, Sabtu (12/4/2014).
"Malahan terlihat kalau dia seolah-olah nggak niat jualan gitu," sambungnya.
Lilik bertempat tinggal di Kompleks Pusdiklantas di depan warung bakso milik korban. Dia yang memang berlangganan di warung bakso itu langsung menuju lokasi ketika mendengar kabar tersebut.
Dia menyebut, ada 4 orang pegawai yang dipekerjakan Suwarno di warung tersebut. Polisi sudah memeriksa 3 orang diantaranya, sementara 1 orang lagi masih dicari.
"Semalam sudah diperiksa 3 orang, 1 lagi nggak ada. Mungkin sekarang (ketiganya) masih berada di Polsek. Saya nggak tahu siapa saja nama-namanya," kata Lilik.
Mayat Suwarno ditemukan tak bernyawa oleh adik korban pada hari Jumat (11/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Polisi menduga korban meninggal karena pukulan benda tumpul di bagian kepala.
Polisi masih mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan barang bukti yang ada di lokasi kejadian. Sementara itu, korban sudah dibawa ke RSU Tangerang untuk dilakukan visum.
(dha/vid)