Wanita berusia 44 tahun dan bernama Zhao Jianzhi ini telah mengakui perbuatannya di pengadilan. Zhao yang merupakan penjaga keamanan di tempat penitipan anak tersebut mengakui, perbuatan keji tersebut dilakukan karena dia marah dipaksa meninggalkan tempat tinggalnya.
"Mencampur racun ke dalam makanan ringan anak-anak dan meninggalkannya di dalam kelas," terang seorang polisi di Qiubei County seperti dilansir AFP, Kamis (10/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima anak lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis usai keracunan. Sedangkan 25 anak lainnya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit. Namun pejabat setempat menuturkan kepada AFP bahwa pada Kamis (10/4) ini, anak-anak yang dirawat di rumah sakit sudah diperbolehkan pulang.
Insiden semacam ini bukan yang pertama terjadi di China. Pada tahun 2013 lalu, seorang kepala tempat penitipan anak di Provinsi Hebei dan seorang rekannya menewaskan 2 anak dengan yoghurt beracun. Keduanya dijatuhi vonis mati oleh otoritas setempat.
(nvc/mad)