"Agar upaya membangun kerja sama politik menghadapi pilpres 9 Juli 2014 dapat membuahkan hasil yang konstruktif dan dapat memenangkan pilpres, serta pada gilirannya dapat membangun pemerintahan yang kuat," ujar Presidium Seknas Jokowi Dadang Juliantara dalam rilis kepada detikcom, Kamis (10/4/2014).
Pertama, kata Dadang, penentu cawapres adalah Jokowi. Hal ini sesuai dengan ketentuan dan semangat sistem presidensial.
Kedua, bahwa kerja sama politik yang akan dibangun harus cukup dalam suara (agar bisa mendaftarkan ke KPU).
Ketiga, lanjut dadang, kerja sama politik yang ada akan menghasilkan mesin politik yang baik, berdaya gerak yang luas, mampu bekerja cepat dan punya jaringan.
"Singkatnya, mesin yang dihasilkan dari kerja sama politik adalah mesin yang mampu menyentuh ke tingkat paling bawah, sehingga mampu memenangkan hati dan pikiran rakyat," tuturnya.
Keempat, bahwa kerja sama politik yang akan dibangun harus didasarkan pada kesamaan platform perjuangan dan sekaligus kemampuan untuk membangun tim impian yang kuat.
"Sehingga dapat membentuk pemerintahan yang kuat, efektif dan menjadi bagian dari penyelesaian masalah-masalah rakyat, bangsa dan negara," pungkas Dadang.
(rmd/brn)