Risma bersama suami dan dua anaknya yang berjalan kaki menuju ke TPS yang berjarak sekitar 50 meter rumahnya, Rabu (8/4/2014).
Dengan memakai baju batik yang dipadu celana jins biru tua dan berjilbab hitam, Risma yang berjalan kaki juga mengajak tetangga sekitar rumahnya untuk diajak bersama sama menuju ke TPS.
"Monggu bu. Bu Haji sampun, nek dereng monggo bareng (Silakan bu. Bu Haji sudah, kalau belum silakan berangkat bersama)," ajak Risma kepada tetangga yang berjarak 2 rumah dari kediaman pribadinya.
Sesampai di TPS bersama keluarga dan warga yang diajaknya langsung menyerahkan surat undangan ke petugas KPPS TPS 1 Perumahan Taman Pondok Indah, Kelurahan Jajartunggal, Wiyung.
"Pun kesusu pak, kulo rantos (Tidak perlu buru-buru, saya tunggu)," kata Risma kepada petugas KPPS TPS 1.
30 menit kemudian, Risma mendapat urutan pertama untuk mencoblos disusul suami dan dua anaknya. Usai memberikan hak suaranya, Risma berpose menunjukkan kertas suara kepada para media.
Usai nyoblos, Risma berharap dalam proses Pileg 2014 tidak ada kekeliruan dan berjanji akan memantau permasalahan distribusi logistik.
"Saya juga berharap apapun yang terajdi adalah pilihan warga Surabaya dan saya yakin warga Surabaya sudah mengerti dan tidak bsia memaksakan kehendak kita," ungkap dia.
Wanita kelahiran Kediri ini juga berharap usai Pileg, semua pihak bisa kembali bekerja seperti biasa dan tidak ada pertikiaan serta dendam.
"Setelah selesai kita kembali tidak ada pertikaian, kita kembali bekerja karena suasana di tingkat nasional maupun internasional menuntut kita untuk terus bekerja," pungkas dia.
(ze/fat)