"Kepada masyarakat Jawa Timur pada kegiatan pemilu legislatif sekarang ini, saya mengharapkan nilai-nilai berfikir yang sangat terbuka, demokratis yang telah terbangun di Jawa Timur dari pemilukada, pemilu legislatif, pemilu presiden sebelumnya itu luar biasa, tapi ditingkatkan lagi," kata Soekarwo kepada wartawan usai menerima perwakilan warga korban lumpur Lapindo di Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Selasa (8/4/2014).
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, masyarakat Jawa Timur memiliki kekhasan rasionalitasnya dan cara berfikirnya terbuka.
"Menurut saya ini modal aman di Jawa Timur. Tetapi tetap kita mengajak bersama-sama mengendapkan pikiran kita bahwa, ini mekanisme 5 tahunan sudah biasa, tidak perlu kemudian permasalahan ini menjadi tensi kita sangat tinggi," terangnya.
Disinggung mengenai dugaan praktik money politik yang terjadi pada Pileg nanti, Soekarwo mengakui bahwa politik uang masih ada, namun mengalami penurunan dibandingkan dengan pemilu legislatif sebelumnya.
"Dari hasil survei memang ada (praktek money politic). Tapi tidak seperti yang dulu Tongket (Settong Seket--1 orang Rp 50 ribu). Sekarang ini masih ada tapi tidak seperti yang dulu. Saya kira ini proses demokrasi yang semakin matang," tandasnya.
(bdh/bdh)