"Mestinya H-3 sudah selesai semua. Kalau sampai H-1 masih belum ada yang menerima, silahkan konfirmasi ke petugas KPPS masing-masing," kata Ketua KPU Jawa Timur Eko Sasmito saat dihubungi detikcom, Senin (7/4/2014).
Mantan Ketua KPU Kota Surabaya ini menerangkan, pada prinsipnya setiap warga negara yang memenuhi syarat berhak menggunakan hak pilihnya. Namun, jika masih belum menerima undangan memilih, dipersilahkan mengecek namanya di daftar pemilih tetap (DPT) yang terpampang di Tempat pemungutan suara (TPS) setempat.
"Ya dicek namanya di TPS terdekat. Apakah namanya sudah masuk di dalam DPT. Kalau ada, silahkan ditanyakan alasannya kenapa kok belum menerima, dan minta undangan," terangnya.
Terkait mengenai kesiapan logistik pileg seperti kotak suara, surat suara, alat coblos, formulir, kata Eko, sudah 99 persen sudah siap. "H-1 harus sudah sampai di TPS," tuturnya.
Ketika disiingung mengenai pengamanan dan pengawal logistik pemilu sampai tingkat TPS, Eko menegaskan, setiap TPS akan dikawal 2 linmas dan 1 personel polisi kadang mengawal sampai 4-5 TPS (untuk TPS aman/wajar).
"Untuk personel kepolisian, tergantung situasi yang dibaca oleh rekan-rekan di kepolisian. Kalau memang TPS tersebut rawan, bisa saja 1 polisi 1 TPS, 1 polisi 2 TPS," ujarnya.
Daerah mana saja yang TPS-nya mendapatkan penjagaan dari kepolisian (1 TPS 1 polisi), Eko mengaku tidak mengetahuinya.
"Itu wewenangnya polisi yang bisa melihat apakah TPS tersebut wajar, biasa, atau rawan. Kawan-kawan (di KPPS) berkoordinasi dengan polsek setempat untuk mengatur bagaiaman sistemnya. Yang jelas surat suara, kotak suara, formulir dan logistik lainnya ada petugas keamanannya di sana," tandasnya.
(bdh/bdh)