"Kalaupun memang melintas pasti akan terdeteksi oleh kita. Ketika itu kita akan koordinasi dengan petugas ATC untuk mengetahui adanya penerbangan itu atau tidak," ujar Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TU, Hadi Tjahyanto, di Halim Perdanakusumah, Jaktim, Senin (7/4/2014).
Bila pesawat yang melintas tersebut tidak teridentifikasi oleh ATC, maka TNI AU akan menjalankan fungsi sebagai penjaga kedaulatan wilayah udara. Pihaknya akan menerjunkan pesawat tempur dan memberi peringatan.
"Kalau imbauan kita diindahkan pesawat asing tersebut akan dikawal dua pesawat tempur kita untuk turun," ungkapnya.
Tindakan tegas bisa saja dilakukan bila peringatan diabaikan. "Secara visual akan diindetifikasi oleh kita, jika mereka sudah diperingatkan untuk turun tidak mau, maka dengan terpaksa kita tembak pesawatnya," tuturnya.
Seorang sumber dari kalangan pejabat senior di Malaysia menyebut bahwa pesawat MH370 mengambil rute di sekitar wilayah udara Indonesia -- bukan di atas wilayah Indonesia -- diduga sengaja untuk menghindari deteksi radar. Pesawat itu berjalan ke arah utara Indonesia untuk selanjutnya mengarah ke Samudera Hindia.
Keterangan sumber itu disampaikan koresponden international senior CNN Nic Robertson dalam breaking news yang ditayangkan Minggu (6/4/2014).
"Apa yang pejabat itu sampaikan adalah bahwa setelah pesawat Malaysia Airlines 370 belok kiri, menyimpang dari jalurnya ke Beijing, terbang melintasi Malaysia…pejabat itu sekarang menyatakan bahwa mereka tahu dari melihat data radar dari negara-negara tetangga bahwa pesawat itu kemudian menghindari radar wilayah udara Indonesia," lapor Robertson dari Kuala Lumpur.
Robertson menuturkan, pesawat sengaja diterbangkan di sekitar Indonesia bagian utara dan bukannya di atas Indonesia, sebelum menuju ke arah selatan menuju Samudera Hindia. Laporan Richardson itu juga dilengkapi dengan infografis rute yang diduga dilewati pesawat berdasarkan informasi terbaru dari sumber pejabat Malaysia tersebut. Di dalamnya terlihat pesawat lewat di utara wilayah Indonesia.
(edo/mad)