Pihak Pelindo III selaku pemangku wilayah juga akan mengundang investor untuk ikut andil bersama membangkitkan pariwisata di Pantai Boom.
Untuk langkah awal, di pantai disediakan kursi santai berpayung layaknya di Kuta, Bali. Nantinya, wisatawan yang akan berjemur atau menikmati pantai bisa semakin nyaman.
"Ada lahan khusus komersial untuk peningkatan pendapatan. Di sana bisa dibangun hotel, convention center dan fasilitas pendukung lain. Yang penting masyarakat bisa menikmati pariwisata murah, bersih dan dekat dengan kota," kata Kepala PT. Pelindo III Banyuwangi Bangun Swastanto pada detikcom, Minggu (6/4/2014).
Wilayah Pantai Boom seluas 45 hektar itu saat ini sedang fokus digarap untuk pariwisata hiburan berbasis masyarakat. Bupati Anas juga menggandeng arsitek Adi Purnomo untuk menyulap Pantai Boom menyaingi Ancol dan Pantai Losari.
Bupati Anas yang saat ini fokus menggarap ecotourism menuturkan, konsep penataan Pantai Boom tidak akan mengubah bangunan sejarah.
Usai pencanangan payung pantai sore tadi, bupati yang mengantongi beragam penghargaan itu menguraikan jika bangunan tua peninggalan zaman Belanda yang ada di sepanjang jalan menuju Pantai Boom akan tetap dilestarikan.
Sebagai penunjang atraksi budaya, panggung kesenian juga akan dibangun di pinggir pesisir Pantai Boom. Tak hanya itu, beberapa olahraga pantai seperti paramotor, paralayang dan ski air juga disiapkan di pantai yang memiliki pasir hitam ini.
Sebuah desain patung gandrung sewu juga telah dirampungkan. Dan jika kelak patung serta pembenahan Pantai Boom selesai maka kawasan ini akan jadi ikon baru milik kabupaten berjuluk 'Sunrise of Java'.
"Nanti ada patung gandrung, wisatawan bisa foto-foto dan ikon Banyuwangi Ini akan jadi jujugan baru. Perekonomian bisa tumbuh seiring pariwisata berbasis masyarakat yang kita bangkitkan sama sama," pungkas Anas. (gik/gik)