Korban Aziz Jayasi (24) dimakamkan di kampung halaman ayahnya, di Probolinggo, Jawa Timur. Sedangkan Nurdiansyah (28) akan dimakamkan di Cianjur, Jawa Barat. Keduanya merupakan waiter yang bekerja di Kelapa Gading.
"Tadi dari RSCM, jam sembilan sempat dulu di bawa ke Pendongkelan (rumah Aziz). Terus pakai mobil ke Probolinggo, besok akan dimakamkan. Kita rencananya nanti menyusul ke sana," kata Bibi dari Aziz, Mariati saat ditemui di Kantor Pos Pelayanan Terpadu Unit Laka Jakarta Utara, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara, Minggu (6/4/2014).
Mariati mengatakan, kemenakannya itu adalah sosok pekerja keras. Dibandingkan dengan kedua kakaknya, penghasilan Aziz agak lebih besar sehingga kedua orangtuanya yang berada di Probolinggo menaruh harapan terhadap anak bungsunya itu untuk bantuan kebutuhan sehari-hari.
"Dia pulang malam terus. Masih muda, belum nikah. Kasihan Aziz, enggak menyangka kayak begini nasibnya. Dia jadi andalan, tulang punggung keluarganya," katanya.
Marliati mengaku ikhlas terkait kecelakaan itu. Apalagi pelaku penabrakan berjanji akan membantu pembiayaan duka untuk keluarga Aziz. Namun, dia berharap peraturan hukum tetap diberlakukan sesuai mestinya. "Saya juga enggak menyalahkan yang menabrak. Kalau saya ikhlas karena ini namanya musibah. Tapi, semuanya kan harus ada aturan," sebut perempuan berkerudung itu.
Sementara itu, korban Nurdiansyah dibawa ke Cianjur dengan memakai ambulans. Salah seorang rekan
korban mengatakan, sosok yang disapa Nurdin ini belum menikah. Keluarga besar termasuk orangtua Nurdin berada di Cianjur. Menurut dia, pihak keluarga sudah diberi informasi terkait musibah ini.
Aziz dan Nurdin ditabrak saat menaiki motor di jalur cepat Jl Perintis Kemerdekaan, dekat pertigaan Boulevard BGR, Kelapa Gading, Jakarta Utara, oleh mobil Honda CRV dengan nopol BK 828 FU, pada Minggu tadi pagi pukul 02.30, Minggu (6/4/2014). Pengendara mobil CRV adalah seorang mahasiswa bernama Antonius Santoso (25).
(hat/nal)