Juru bicara kantor Kejaksaan Agung Ukraina menuturkan, lebih dari 100 orang tewas dalam unjuk rasa antipemerintah yang digelar di jalanan Kiev. Sebagian besar demonstran yang tewas dilaporkan akibat senapan penembak jitu dari kepolisian Ukraina. Satuan kepolisian anti huru-hara atau yang disebut 'Berkut' dianggap sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut.
"Pagi ini, sebanyak 12 personel telah ditahan, semuanya dicurigai terlibat dalam pembunuhan massal di Institutska Street," ujar juru bicara kantor Kejaksaaan Agung Ukraina seperti dilansir Reuters, Kamis (3/4/2014).
Jalanan Institutska yang dimulai dari Independence Square di Kiev atau yang biasa juga disebut 'Maidan' menjadi saksi bisu dari kekerasan parah yang melanda Ukraina beberapa bulan lalu.
Semasa unjuk rasa masih berlangsung, puluhan demonstran dilaporkan menjadi korban penembakan oleh penembak jitu dari kepolisian serta oleh polisi yang bertugas di lapangan.
Pelaksana Tugas Jaksa Agung Ukraina, Oleh Makhnitsky, menyebutkan bahwa polisi yang ditahan tersebut merupakan anggota pasukan khusus pada Berkut yang disebut 'Black Unit'.
"Personel kepolisian dari unit ini dilatih untuk operasi khusus termasuk membunuh. Mereka sering mengawasi kegiatan di kantor presiden," ucap Makhnitsky seperti dikutip Interfax Ukraine.
(nvc/nrl)