Dekati NU dan Muhammadiyah, Jokowi-Prabowo Kejar Dukungan Parpol Islam

Dekati NU dan Muhammadiyah, Jokowi-Prabowo Kejar Dukungan Parpol Islam

- detikNews
Kamis, 03 Apr 2014 11:53 WIB
Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo dan capres Gerindra Prabowo sama-sama melakukan gerilya ke semua segmen pemilih. Belakangan, keduanya bergerilya ke basis Islam terbesar, NU dan Muhammadiyah.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga, Henri Subiakto membaca gerilya yang dilakukan kedua capres ini ibarat 'sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui'. Artinya, dengan menggadeng basis Islam, diharapkan parpol-parpol Islam yang menjadikan kelompok Islam sebagai basisnya dapat merapat kepada keduanya.

"Itu yang mereka (Jokowi dan Prabowo) harapkan. Parpol-parpol yang berasaskan Islam bisa merapat ke mereka," ujar Henri saat berbincang dengan detikcom, Kamis (3/4/2014).

Menurut Henri, gerilya yang dilakukan Jokowi dan Prabowo sangat logis. Karena perahu partai keduanya memiliki basis dan ideologi yang sama sebagai nasionalis. PDIP menggaungkan 'Indonesia Hebat', sementara Gerindra mengusung visi 'Indonesia Macan Asia'. Keduanya juga partai pluralis.

"Kesamaan lain, mereka sama-sama ingin merebut basis massa keagamaan. Karena suara basis keagamaan juga sangat signifikan," tutur Henri.

Namun siapakah yang lebih kuat daya magnetnya untuk menarik dukungan dari basis-basis tersebut? Menurut Henri, capres yang memperoleh polling terkuat berpeluang diuntungkan mendapat lebih banyak dukungan.

"Karena politik itu siapa memperoleh apa, kapan dan bagaimana. Dari sisi politik, selama polling itu independen, Jokowi akan diuntungkan. Karena orang itu cenderung mendukung yang keliatan akan menang," jelasnya.

Baik Jokowi maupun Prabowo sama melakukan gerilya mendekati berbagai segmen dukungan. Terbaru, Prabowo mendekati Muhammadiyah dengan melakukan pidato di markas ormas Islam terbesar kedua di Indonesia tersebut. Sementara sebelumnya, Jokowi didaulat jadi imam salat zuhur saat berkunjung ke PP Muhammadiyah.

Prabowo juga mendekati NU dengan memberi pidato di Ponpes Miftahul Ulum serta mantan Ketum PBNU Hasyim Muzadi. Prabowo mengisahkan kedekatannya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sebelumnya Jokowi juga bersilaturahim dengan keluarga almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang merupakan tokoh NU. Juga menunjungi tokoh NU lainnya seperti Gus Mus.

(rmd/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads