Sebelumnya, gelombang tsunami dampak dari gempa Chile, bakal menyapu wilayah pesisir pantai selatan Kabupaten Malang pukul 07.41 Wib.
"Ombak tetap saja landai, tak ada perubahan signifikan. Warga pun tetap beraktivitas," kata Kepala Satuan Polisi Air dan Udara Polres Malang AKP Prayitno kepada detikcom.
Bersama BPBD, PMI, Polri dan TNI, sejak malam kemarin bersiaga di pesisir pantai. Warga diimbau tetap waspada, meskipun tidak ada gelombang besar terjadi. "Warga diimbau tetap waspada," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfi menyatakan, warga di sekitar Pantai Tamban dan Sendangbiru di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, sudah mendapatkan simulasi bencana tsunami.
"Jadi warga sudah tahu, berlindung kemana jika terjadi gelombang besar atau tsunami," jelasnya terpisah.
Hal serupa juga diketahui para nelayan di Pantai Sendangbiru. Mereka sampai pagi ini tetap beraktifitas. "Nelayan juga tetap melaut," ungkapnya.
Seperti diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiarkan waspada tsunami, pasca dikeluarkannya peringatan dini dari Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) oleh BMKG.
Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sekitar 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia akan berpotensi terjadi tsunami.
Tinggi potensi tsunami 0-0,5 meter. Waktu kedatangan tsunami pada Kamis (3/4) pukul 05.11 wib hingga 19.44 Wib. Status peringatan adalah Waspada.
Daerah pesisir seperti Provinsi Papua Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori diperkirakan akan berpotensi terjadi tsunami pada pukul 05.11 hingga 05.51 Wib.
Demikian pula daerah lain seperti di Malut, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Sulawesi dan Kaltim juga berpotensi tsunami dengan tinggi 0-0,5 meter dengan waktu bervariasi.
(fat/fat)