Rencana Penutupan Lokalisasi Dolly Direspon Positif PSK

Rencana Penutupan Lokalisasi Dolly Direspon Positif PSK

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 18:22 WIB
PSK Dolly saat diberi ketrampilan membuat roti/Zainal E
Surabaya - Keinginan Pemkot Surabaya menutup lokalisasi Dolly dan Jarak mendapat respon baik dari para PSK. Salah satu alasan positif dari PSK, mereka ingin secepatnya bisa keluar dari lembah hitam, dan membahagiakan keluarga dengan uang halal.

Hal ini terungkap saat para PSK mengikuti terapi pengenalan diri sendiri dan lingkungan yang diberikan oleh akademisi sebelum mendapat pelatihan membuat kue basah, Rabu (2/4/2014).

"Mereka (PSK) rata rata dari pendidikan rendah. Terlihat dari tulisan dan bahasa yang dipakai. Selain itu, dari harapan mereka saat kita berikan pertanyaan apa yang ingin dilakukan, rata-rata mereka ingin keluar dari sini dan sukses serta bahagia bersama keluarga," kata I.G.A. Aju Nuitya Dharmani, dosen Universitas Narotama yang memberikan terapi pengenalan diri dan lingkungan, Rabu (2/4/2014).

Sementara Widya salah satu PSK kepada detikcom mengaku sudah lama ingin keluar dari lokalisasi dan ingin membuka usaha. "Saya inginnya punya usaha kuliner tapi untuk pertama kecil-kecilan dulu buka warung di desa," kata wanita yang sudah 15 tahun menjadi PSK di Dolly.

Lain halnya dengan Dini. Dia bingung untuk mencari pekerjaan setelah lokalisasi ditutup. Karena perempuan 25 tahun ini tidak tamat SMP. Bahkan saat ditanya apa kesannya setelah mengikuti pelatihan pembuatan kue basah, Dini mengaku tidak suka masak.

"Enakan buka sitik jos. Habis mau kerja apa wong SMP tidak lulus, modal juga tidak ada," ungkap perempuan asal Semarang.

Para PSK juga mengaku mendapat izin dari mucikari untuk mengikuti pelatihan ketrampilan dari Pemkot Surabaya. "Dikasih izin kok mas sama yang punya, tapi tidak semua anak di wisma yang dikasih izin paling dua tiga anak," imbuh Dini.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.