KPU Carikan Pengganti Dana Pemilu Rp 530 Juta yang Dirampas di Magelang

KPU Carikan Pengganti Dana Pemilu Rp 530 Juta yang Dirampas di Magelang

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 14:05 WIB
Semarang - Uang yang sedianya digunakan untuk membuat TPS dan honor panitia pemungutan suara (PPS) di Kecamatan Windusari Magelang sekitar Rp 530 juta hilang dirampas hari Selasa (1/4/2014) kemarin. KPU Jawa Tengah hingga kini masih mengusahakan penggantinya agar tidak mengganggu jalannya Pileg 9 April mendatang.

Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo mengatakan penanggulangan dana tersebut dikomukasikan kepada kuasa pengguna anggaran yaitu sekretaris Kabupaten Magelang. Menurutnya saat ini sudah ada jalan keluar untuk mengganti dana tersebut.

"Kita cari jalan keluar darurat agar memperoleh hak-haknya. Hilang statusnya dirampok, jadi uang yang hilang agar dicarikan penggantinya. Secara cash belum ada tapi jalan keluar sudah ada," kata Joko kepada detikcom di kantornya, Jalan Veteran, Semarang, Rabu (2/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko menegaskan yang terpenting saat ini adalah mengamankan jalannya Pileg tanggal 9 April 2014 mendatang. Sehingga pengganti uang harus segera dilakukan, apalagi untuk membuat TPS diperlukan dana yang tidak sedikit.

"Itu untuk satu kecamatan, dilihat angkanya, Rp 530 juta, itu cukup tinggi. Satu TPS Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta termasuk linmas," tandasnya.

Diketahui peristiwa terjadi di Jalan Raya Magelang-Semarang, tepatnya di Desa Sambung, Kecamatan Secang, Magelang, Selasa kemarin. Saat itu, mobil dinas bernopol AA 141 B yang ditumpangi tiga Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) yaitu Darsin, Manulang, dan Widayat mengalami bocor ban. Saat Darsin dan Manulang turun, dua orang bermotor datang merampas tas berisi uang yang dibawa Widayat di dalam mobil.

Seharusnya, tiga PPK tersebut membawa uang dari BRI Muntilan ke lokasi tujuan yang sejauh 30 km dengan pengawalan polisi. Tapi entah mengapa mereka tidak menggunakannya.

"Ketua KPU Magelang sudah koordinasi minta dikawal polisi. Alasannya (tidak dikawal) tidak tahu, masih proses penyidikan," tegasnya.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads