Pantauan detikcom, Rabu (2/4/2014), sebanyak 500 buruh mendatangi Mapolres dengan berkonvoi motor. Mereka juga membawa kendaraan komando yang digunakan berorasi.
Tiba di depan Mapolres Pasuruan, Jalan Dr Soetomo, Bangil, buruh langsung merangsek masuk. Sementara di dalam halaman Mapolres, sebanyak 400 personel sudah bersiaga. Sebuah water cannon juga disiagakan.
"Jangan pernah mendholimi buruh dengan sikap arogan," kata orantor di atas mobil komando.
Informasi yang dihimpun, unjukrasa dipicu sikap Kapolres Pasuruan, AKBP Ricky Purnama yang dianggap terlalu diskriminatif terhadap buruh terutama saat menggelar unjuk rasa dan menyampaikan tuntutannya di perusahaan yang bermasalah.
"Beberapa kali dalam penanganan cenderung represif olah Kapolres. Cara dia mengingatkan kami cenderung bernada melarang dengan berbagai alasan. Padahal demo kami dan organisasi kami dilindungi undang-undang," tandas Ketua SPSI Kabupaten Pasuruan, Wahyudi.
Sementara itu menurut Wahyudi, selama ini ia sering mendengar pengaduan dari masyarakat dan ulama bahwa Kapolres Ricky sering menyampaikan statmen yang tak pantas. "Itu tak layak disampaikan pimpinan polres," ujar Wahyudi.
Setelah puas berorasi, buruh kemudian meninggalkan mapolres. "Tidak ada negosiasi. Tuntutan kita jelas, kapolres harus dicopot!" tandas ortaor lainnya.
Buruh kemudian membubarkan diri. Mereka bahkan tak menghiraukan pidato kapolres yang terdengar keras melalui pengeras suara. Ketika Kapolres meminta mereka mendengar penjelasan, mereka tetap bubar dan berteriak 'huuuu..'
"Kami membuka halaman polres menerima anda sekalian adalah bentuk layanan pada masyarakat. Tidak ada perlakuan berbeda dan diskriminasi. Kita akan berikan pelayanan berimbang," ujar kapolres. (fat/fat)