Informasi yang dikumpulkan detikcom, Selasa (1/4/2014), Ratu dan Nawawi bahkan diduga sudah melakukan hubungan lebih jauh tak hanya sekedar bertemu dan ngobrol saja.
"Keduanya sudah akrab," bisik penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya.
Jasad Ratu ditemukan di dalam mobil bernopol F 1589 JM yang dikendarainya pada Rabu (26/3) sekitar pukul 04.00 WIB di Balaraja, Tangerang. Ada luka cekikan di tubuh korban.
Pihak kepolisian menjelaskan, pada malam sebelum kejadian Selasa (25/3) pelaku dan korban janjian bertemu. Hingga kemudian mereka sempat jalan ke Bogor. Di mobil Terios milik korban ikut menumpang 3 teman korban, serta keponakan Nawawi, Heri (24).
Sampai di Bogor, 3 perempuan teman Ratu diturunkan. Perjalanan berlanjut dengan 3 penumpang di dalam Terios, Nawawi sebagai sopir dan Ratu duduk di sebelahnya. Sedang Heri duduk di belakang. Mobil bergerak menuju ke Balaraja, Tangerang.
Di tengah perjalanan, Nawawi meminjam uang Rp 5 juta. Uang itu akan digunakan untuk menebus motor dia yang digadai.
Entah bagaimana, Ratu menolak permintaan Nawawi. Mendapat penolakan, Nawawi marah dan mencekik korban. Heri, keponakan Nawawi yang tertidur di bangku belakang terbangun.
"Saat itu Nawawi meminta agar keponakannya ikut membantu memegangi korban," terang sumber penegak hukum yang tak mau disebutkan namanya.
Ratu meninggal karena cekikan. Setelah dipastikan tewas, pelaku dan keponakannya pergi meninggalkan korban di dalam mobilnya yang di parkir pelaku di pinggir jalan di Balaraja.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto yang dikonfirmasi soal informasi ini hanya memberikan tanggapan bahwa korban dan pelaku berkenalan di facebook.
"Korban tidak ada hubungan keluarga dengan kedua pelaku. Korban mengenal pelaku di Facebook," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya.
(mei/ndr)