"Sebenarnya kan semua rencana sudah ada. Sudah bagus. Cuma masalahnya ada di leadership. Jadi betul-betul semua pekerjaan di Jakarta ini harus ditangani pemimpin menegakkan manajemen yang baik," ujar Leksmono kepada detikcom, Selasa (1/4/2014).
Hal ini disampaikan usai acara Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Transportasi/Rekayasa Lalu Lintas Fakultas Teknik Universitas Tarumanegara yang berlokasi di Auditorium Gedung M lantai 8 Kampus I Universitas Tarumanagara, Jl S Parman no 1, Jakarta Barat.
"Pembangunan MRT sendiri tidak ada masalah. MRT sudah berjalan sesuai schedule, cuma masalahnya masyarakat perlu diyakinkan bahwa ini akan selesai kapan. Kalau bisa, dipercepat dengan berbagai teknologi dan metode yang sudah berkembang saat ini," imbuhnya.
Pria yang juga baru diangkat sebagai anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) ini menuturkan, sangat penting rencana pembangunan MRT dan monorel melibatkan semua pihak.
"Schedule dijalankan dan semua dilibatkan dari mulai pemerintah pusat, masyarakat dan pemerintah DKI supaya lebih cepat. Kalau bisa dipercepat," tutur Leksmono.
Meski demikian, lulusan University of Leeds Inggris ini mengakui untuk membangun sebuah sistem transportasi metro secara holistik tidak mudah dan butuh waktu yang panjang.
"Membangun sistem metro itu butuh waktu lama, tapi kalau semua berkeyakinan bahwa ini adalah salah satu cara yang paling penting kita tempuh ya harus kita tempuh," tukasnya.
(nwk/nwk)