"SBY masih akan jadi penentu karena beliau dapat disebut 'owner' partai. Seperti di Golkar ada Ical, Gerindra ada Prabowo, dan PDIP punya Mega. Nah kalau di Demokrat ada SBY," kata CEO sekaligus peneliti Lembaga Klimatologi Politik Usman Rachman di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/4/2014).
Menurut Usman, belum diumumkannya calon presiden dari Partai Demokrat juga menegaskan posisi SBY sebagai king maker. SBY yang juga merupakan Presiden RI selama 2 periode dinilai memiliki strategi yang belum dibuka karena ingin memperpanjang masa kekuasaan.
"Beliau pasti jor-joran karena masih mau memperpanjang masa kekuasaan yang sudah 10 tahun," ujarnya.
SBY memang mencatat sejarah kepemimpinan di Indonesia. Kemunculan SBY sebagai pemenang Pilpres 2004 padahal PD kala itu belum meroket, cukup fenomenal. SBY melanjutkan gebrakan dengan memenangkan Pilpres 2009 satu putaran plus menempatkan PD sebagai partai pemenang Pemilu.
(trq/van)