Direktur Puskaphdem Unnes Arif Hidayat mengatakan beredarnya video itu berdampak negatif terhadap peluang ARB untuk maju dalam Pemilu Presiden Juli mendatang. Hal ini ditambah dengan keputusan pemerintah terkait lumpur Lapindo untuk segera menyelesaikan persoalan di Sidoarjo.
Belum lagi, persoalan politisi senior yang menginginkan posisi ARB sebagai calon presiden dievaluasi pasca Pemilu Legislatif.
"Kami pilih lima sosok yang mewakili partai Beringin ini. Kejutan ada di sosok Priyo. Hasil ini bakal diprediksi ada evaluasi pencalonan ARB di Golkar karena berdasarkan ini internal partai harus mendengar suara publik," ujar Arif di sela-sela diskusi penelitian : Di antara Persepsi Publik dan Persepsi Elit : Jokowi Effect vs Zalianty Effect di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (31/3/2014).
Menurut Arif, hasil survei lembaganya menunjukkan Priyo Budi Santoso memiliki elektabilitas 18,44 persen, menyusul Jusuf Kalla 17,33 persen, ARB 16,42 persen, Akbar Tanjung 11,74 persen. Berikutnya, ada Agung Laksono 3,94 persen serta Ade Komarudin 1,1 persen.
Survei ini dilakukan ini dengan jumlah responden 1.090 yang semuanya memiliki hak pilih di Pemilu Legislatif dan Presiden mendatang. Para responden ini bukan dari kalangan TNI/Polri aktif. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan margin of error 2,98 persen.
"Survei dilakukan pada 19 Februari sampai dengan 28 Maret 2014 di 34 Provinsi dengan pengambilan data melalui teknik wawancara dengan bantuan kuosioner," tutup Arif.
(hat/ndr)