Keheningan itu ditegakkan selama 24 jam, dari fajar menyingising sampai fajar menyingsing kembali, melalui empat pengendalian diri (catur berata) yaitu tidak menyalakan api (amatigeni), tidak bekerja (amati karya), tidak bepergian (amati lelungan), puasa dari segala hiburan (amati lelanguan). Semua bentuk puasa ini merupakan sarana pengendalian diri.
Secara spiritual, catur berata identik dengan pengendalian hawa nafsu. Namun, secara praktis, tidak bepergian, tidak menyalakan lampu, tidak menyetel televisi sebagai tanda amati lelanguan, berarti tindakan sehari hemat energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adakah kaitan langsung antara Nyepi dengan kebijakan energi nasional? Mari kita telaah langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik yang pada tahun 2013 menerbitkan kebijakan pengelolaan energi nasional dalam bentuk Kepmen No.4051 K/07/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi. Ada empat dharma yang menjadi fokus utama, yaitu: (1) meningkatkan produksi minyak dan gas bumi; (2) mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM); (3) mengembangkan energi baru terbarukan; dan (4) hemat energi.
Tampak jelas bahwa point ke-4 dari Catur Dharma Energi sangat selaras dengan keempat ajaran pengendalian diri pada Hari Suci Nyepi. Lantas, seberapa besar efek positif Nyepi terhadap penghematan energi dan pengurangan polusi kelingkungan? Apa yang terjadi di Bali bisa dikalkulasi.
Kebutuhan Energi di Bali
Tidak dapat dipungkiri, energi sudah merupakan kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat modern. Listrik, BBM, dan LPG sudah menjadi kebutuhan energi utama. Kebutuhan energi listrik di Provinsi Bali dapat dilihat dari beban puncaknya yang mencapai 684 MW, dimana 559 MW atau 81%-nya dipasok oleh pembangkit BBM. Konsumsi BBM untuk membangkitkan listrik tersebut rata-rata mencapai 2,5 juta liter per hari.
Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan di bidang transportasi, dan industri lain di Bali seluruhnya masih tergantung pada BBM dengan total konsumsi 5,2 juta liter per hari. Jumlah BBM sebesar ini diperlukan untuk melayani kebutuhan 360 ribu mobil, 2,4 juta sepeda motor, industri, transportasi laut, serta nelayan.
Bersyukur, konversi minyak tanah ke LPG sudah terlaksana seluruhnya di Bali, sehingga kebutuhan energi rumah tangga seluruhnya menggunakan LPG. Tercatat, konsumsi LPG bersubsi di dalam tabung 3 kg rata-rata per harimencapai 430 metric ton. Sedangkan konsumsi LPG 12 kg sebesar 65 metric ton per harinya.
Penghematan Energi
Pelaksanaan Catur brata penyepian secara langsung akan menurunkan konsumsi listrik dan bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, penggunaan listrik sehari sebelum Nyepi sedikit meningkat dan menurun drastis pada hari Nyepi. Sehingga rata-rata penurunan penggunaan listrik adalah 50% atau sebesar 340 MW. Hal ini setara dengan menghemat devisa untuk BBM sebesar 1,5 juta liter atau setara dengan Rp 15 miliar. Di sisi lain, PLN juga dapat berhemat biaya subsidi listrik sekitar Rp 1,2 miliar selama Nyepi.
Penghematan terbesar terjadi pada penggunaan BBM untuk transportasi, karena praktis tidak ada kendaraan yang beroperasi selama 24 jam. Di hari raya Nyepi, Pemerintah dapat menghemat subsidi BBM untuk premium dan solar sebesar Rp 12 miliar. Lantaran kita mengimpor BBM, maka secara langsung pada hari itu juga negara berhemat devisa sekitar Rp 52 miliar.
Sementara karakteristik penggunaan LPG menunjukkan kenaikan sekitar 5% beberapa hari menjelang Nyepi, tetapi turun ke 50% menjelang Nyepi. Sehingga total penghematan LPG bersubsidi dalam tabung 3 kg dan 12 kg masing-masing mencapai 575 ton dan 92 ton. Dengan subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 2.415/kg, maka selama Nyepi penghematan subsidi LPG adalah Rp 1,4 miliar. Sedangkan devisa yang bisa dihemat adalah sekitar Rp 5 miliar.
Dampak positif yang lainnya adalah pengurangan polusi dari emisi gas karbondioksida (CO2) ke udara. Pembakaran BBM per liter akanmenghasilkan gas CO2 sebesar 2,7 kg, sedangkan pembakaran LPG per 1 kilogram akan menghasilkan 3 kg gas CO2. Sehingga selama hari Nyepi, terjadi penurunan 23,9 ribu ton emisi gas karbondioksida.
Puasa BBM bersubsidi
Nilai penghematan subsidi maupun penghematan devisa negara menunjukkan betapa besar dampak dari melakukan puasa energi walaupun hanya satu hari saja. Seandainya kebaikan Nyepi ini dapat dilanjutkan dalam bentuk gerakan puasa menggunakan BBM bersubsidi selama satu hari setiap bulan di Bali maka dalam setahun dapat menghemat subsidi sebesar Rp 144 miliar.
Akan bijak sekali jika gerakan “puasa BBM” ini bisa diterapkan di tingkat nasional, selaras dengan ide yang pernah dicetuskan oleh Wakil Menteri ESDM. Dengan anggaran subsidi BBM tahun 2014 sebesar Rp 210,7 triliun, maka puasa BBM sehari per bulan akan dapat menghemat sekitar Rp 6,9 triliun. Tentu dana sebesar ini akan sangat bermanfaat untuk program pengembangan daerah seperti membangun sekolah dan rumah sakit. Namun dampak terhadap perekonomian serta teknis pelaksanaan masih perlu dikaji.
Selamat Nyepi, hari yang juga penuh arti dalam gerakan hemat energi.
*) IGN Wiratmaja Puja, Staf Ahli Menteri ESDM, Guru Besar Institut Teknologi Bandung.
(nwk/nwk)