Di tubuh Rosnawati, terdapat empat luka tusukan yakni dua di bagian perut, satu di punggung, dan satu lagi di bawah telinga kiri. Sementara di tubuh Zaini terdapat satu luka tusuk di bagian perut dan
luka gorokan di bagian leher.
Keduanya ditemukan tewas di atas tempat tidur di rumah Zaini, pria yang diduga selingkuhan Rosnawati di Jalan Sucipto Kelurahan Dawuhan Situbondo. Hasil olah TKP polisi juga menemukan genangan darah di lantai tanah rumah Zaini, sekitar 1,5 meter dari tempat tidur.
"Kalau dari luka-lukanya, diduga si wanita itu dibunuh lebih dulu. Baru setelah itu prianya bunuh diri. Untuk bunuh diri, sangat mungkin awalnya korban pria menusuk perutnya sendiri, karena tidak kunjung mati akhirnya menggorok lehernya," kata AKP H Sunarto di lokasi kejadian, Sabtu (29/3/2014).
Kasatreskrim Polres Situbondo itu menuturkan, pihaknya juga mengamankan sebuah pisau berlumuran darah yang digunakan untuk menusuk. Pisau ditemukan di kolong tempat tidur, sedangkan wadahnya ditemukan di bawah bantal.
Namun hingga kini tidak satu pun ada kerabat Zaini yang mengaku mengetahui siapa pemilik pisau tersebut. Usai melakukan olah TKP, jenazah Zaini dan Rosnawati langsung dibawa ke RSU dr Abdoer Rahem Situbondo untuk menjalani pemeriksaan.
"Untuk lebih jelasnya nanti menunggu hasil otopsi tim medis dulu," tukas Sunarto.
Dua sejoli bukan suami istri ditemukan tewas di sebuah rumah di Jalan Sucipto, Kelurahan Dawuhan Situbondo. Mayat Zaini (37) dan Rosnawati (30) ditemukan bersimbah darah di atas kasur dalam kamar rumah Zaini, yang diduga pria selingkuhan Rosnawati.
(iwd/iwd)