Dua Perguruan Silat Berseteru, Lima Pendekar Diamankan

Dua Perguruan Silat Berseteru, Lima Pendekar Diamankan

- detikNews
Sabtu, 29 Mar 2014 04:37 WIB
Jakarta - Dua perguruan silat di Lamongan berseteru. Sejumlah anggota salah satu perguruan mengeroyok anggota perguruan lain. Lima orang diamankan dalam kasus ini.

Informasi yang dihimpun detikcom, Sabtu (29/3/2014), aksi pengeroyokan ini bermula ketika serombongan pendekar dari sebuah perguruan silat melakukan konvoi menuju halaman kampus Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan. Mereka akan menggelar acara tasyakuran atas pembelian tanah di Kecamatan Maduran yang akan mereka gunakan sebagai padepokan.

Bersamaan dengan konvoi pendekar tersebut, di Desa Menonggo, Kecamatan Sukodadi, terdapat 3 orang anggota perguruan silat lainnya yang sedang berada di sebuah warung di desa tersebut. Secara tiba-tiba, anggota konvoi ini langsung menghampiri mereka dan melakukan pengeroyokan.

Salah seorang korban pengeroyokan, Regit kepada wartawan mengatakan, ketika sedang asyik di warung tersebut tiba-tiba peserta konvoi menghampiri mereka dan langsung melakukan pengeroyokan.

"Kami langsung melarikan diri karena jumlah pengeroyokan sangat banyak," katanya.

Regit menuturkan, dia saat itu bersama dengan 2 temannya, yaitu Danus dan Dikit langsung melarikan diri dan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Sukodadi. Polisi yang mengetahui kejadian ini langsung bertindak tegas dengan mencari pelaku di kerumunan massa yang saat itu sedang berada di Desa Menonggo.

"Kami langsung ke Mapolsek Sukodadi untuk melaporkan kejadian yang menimpa kami," jelasnya.

Kapolres Lamongan AKBP Solehan mengatakan, peristiwa ini terjadi ketika para pendekar dari perguruan silat ini melakukan konvoi menuju kampus Unisda Lamongan. Di perjalanan, kata Solehan, mereka bertemu dengan 3 anggota perguruan silat yang berbeda dan terjadilah keributan.

"Massa ini akan menghadiri acara tasyakuran di kampus," katanya.

Saat ini, kata Solehan, pihaknya sudah mengamankan 5 orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan dan membawanya ke Mapolres Lamongan untuk diperiksa. Selain mengamankan 5 orang yang diduga pelaku ke Mapolres, lanjut Solehan, polisi juga mengamankan sejumlah senjata tajam dari tangan para pendekar tersebut.

Kelima orang yang diamankan adalah Purwanto dan Sri Wahyudi warga Desa Sambiroto, Kecamatan Sukorame, serta Renjer Hanggar Digdo, Qodri Mahfud dan Khoirul Anam warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sugio.

Sementara beberapa senjata tajam yang diamankan diantaranya adalah sebilah pisau, 2 palu, dan 2 buah sabuk bergerigi.
"Motif pengeroyokan diduga merupakan dendam lama antar kedua perguruan silat ini," jelas Solehan.

Ke lima pendekar yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan tersebut, terang Solehan, kini sudah diamankan di Mapolres Lamongan untuk dimintai keterangan. Polisi saat ini juga masih memburu lagi pelaku lain yang diduga sebagai pelaku utama yang sekaligus adalah pemilik pisau yang sudah diamankan oleh polisi.

Mengetahui temannya dikeroyok, rekan anggota perguruan silat yang menjadi korban pengeroyokan langsung mendatangi Mapolsek Sukodadi untuk menanyakan proses hukum terhadap pelaku pengeroyokan.

Wakil perguruan silat yang menjadi korban pengeroyokan, Sumarno mengatakan, mereka menuntut ketegasan polisi dalam menangani kasus yang menimpa 3 teman mereka.

"Meski mampu melarikan diri namun teman-teman kami mengalami luka parah di kepala," katanya.

(iwd/iwd)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.