"Seorang pemimpin itu tidak boleh mengubah kata-kata. Janji perkataan itu harus jelas dilakukan. Tidak bisa mencla-mencle berpasangan dengan Prabowo," ujar Suhardi di Rumah Makan Gudeg Sagan, Yogyakarta, Jumat (28/3/2014).
Pernyataan ini ditujukan kepada siapa saja yang diopinikan menjadi pasangan Prabowo. Pemimpin yang baik, menurut Suhardi, adalah bisa memenuhi janjinya serta mengayomi masyarakat.
Bukan malah sebaliknya, tidak bersikap tegas dan membuat masyarakat bingung terkait keputusannya. Meski ada anggapan kalau Prabowo cocok berpasangan dengan beberapa tokoh.
"Saya nggak sebutin nama loh ya. Ini buat siapa saja yang dicalonkan memimpin. Tapi, Pak Prabowo enggak bisa sama yang mencla-mencle," kata pria kelahiran 13 Agustus 1952 itu.
(hat/mok)