Seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2014), dalam waktu 11 hari terakhir otoritas Australia melalui Australian Maritime Safety Authority (AMSA) memimpin upaya pencarian di area terpencil Samudera Hindia bagian selatan, berjarak 2.500 kilometer barat daya Perth.
Tak ada satupun puing yang berhasil ditemukan, meskipun banyak sekali foto satelit yang menunjukkan keberadaan obyek mengapung diduga MH370 di perairan tersebut. Hingga akhirnya, hari ini diputuskan pencarian bergeser ke timur laut pada area baru yang lebih dekat dengan daratan Perth.
"Ini merupakan tempat terbaik yang kami datangi," ujar Emergency Response General Manager AMSA, John Young dalam konferensi pers di Canberra, Australia.
Lebih lanjut, Young menuturkan, menggeser area pencarian merupakan hal biasa dalam operasi pencarian di lautan. Young menyatakan, keputusan semacam ini tidak akan menyinggung dan merendahkan sejumlah armada udara dan laut dari beberapa negara, yang dalam beberapa hari terakhir melakukan pencarian di area yang lama.
"Itu sebenarnya bukan hal yang tidak biasa dalam operasi pencarian dan penyelamatan, dan hal semacam ini kami sering mengalaminya," ucapnya merujuk pada pergeseran area pencarian MH370.
"Ini adalah hal yang normal dalam operasi pencarian dan penyelamatan, bahwa informasi baru selalu datang, analisa baru membawa Anda ke tempat yang berbeda. Saya tidak menganggap pekerjaan sebelumnya hanya membuang-buang waktu," tandas Young.
Hari ini, area pencarian MH370 ke area sejauh 1.100 kilometer, ke arah timur laut dari area pencarian sebelumnya. Hal ini berdasarkan saran dari tim investigasi internasional di Malaysia. Area pencarian yang baru mencakup kira-kira 319 ribu kilometer dan berjarak sekitar 1.850 kilometer sebelah barat Perth.
(nvc/ita)