Usai menghabisi nyawa korban, pelaku yang juga kakak ipar korban, sempat melarikan diri sebelum berhasil ditangkap warga.
Menurut Subandi (60), saksi mata yang juga tetangga dekat pelaku, saat kejadian, Kamis (27/3/2014) sekitar pukul 23.00 WIB, korban sedang bermain catur dengan empat tetangganya di pos kamling.
Tiba-tiba pelaku yang tinggal satu dusun dengan korban, menghampiri korban dengan membawa sebilah sabit. Tanpa basa-basi, pelaku membacok leher bagian belakang korban.
"Usai dibacok, korban sempat lari beberapa meter dan teriak minta tolong, tapi pelaku mengejar dan membacok korban berulang kali hingga ambruk," kata Subandi kepada detikcom saat ditemui di lokasi kejadian.
Melihat kekalapan pelaku, empat tetangga korban tidak berani melerai maupun memberikan pertolongan. Pasalnya, pelaku yang berprofesi sebagai buruh tani ini mengancam mereka dengan mengayun-ayunkan sabitnya. Bahkan usai membunuh korban, pelaku dengan santainya berjalan menuju sungai desa untuk mencuci sabitnya yang berlumuran darah.
"Tahu kejadian ini, warga beramai-ramai mengepung pelaku dengan tongkat kayu dan bambu. Tahu dikepung warga, pelaku sempat lari, tapi akhirnya ditangkap warga di dusun sebelah yakni Dusun Sumber Girang," ungkapnya.
Subandi menambahkan, dirinya sering kali melihat perkelahian antara korban dengan pelaku. Terakhir kali keduanya diketahui terlibat perkelahian sekitar dua bulan yang lalu. Namun Subandi tidak tahu betul masalah yang menjadi penyebab perkelahian keduanya hingga berujung pembunuhan.
"Sering berkelahi namun bisa dilerai para tetangga. Memang bapaknya pelaku yang sudah almarhum dulunya sedikit gila. Sedangkan pelaku sendiri orangnya mudah marah," imbuhnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Luwi Nur Wibowo mengatakan, usai ditangkap warga, pelaku langsung diamankan di mapolsek Puri. Pemeriksaan intensif terhadap pelaku akan dilakukan di mapolresta. Selain itu, pihaknya juga membawa saksi mata dan keluarga korban ke mapolresta untuk dimintai keterangan.
"Motifnya apa nanti akan kita lakukan pemeriksaan sehingga jelas. Sementara kondisi kejiwaan pelaku masih akan kita periksa. Kalau dilihat kejadiannya, kelihatannya tidak ada gangguan kejiwaan," kata Luwi, Jumat (28/3/2014).
Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti sebilah celurit yang digunakan membunuh korban. Akibat luka bacok yang sangat parah, korban tewas di lokasi kejadian. Saat ini jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto untuk diotopsi.
(fat/fat)