Dari pantauan detikcom di lokasi, gudang yang digunakan untuk memproduksi arak ini tampak dari luar sangat tertutup. Sekilas, pabrik ini seperti gudang biasa pada umumnya. Barangkali tidak ada yang mengira bahwa di tempat ini diproduksi ratusan liter cukrik. Bau alkohol baru tercium saat memasuki pintu gerbang gudang tersebut.
"Jadi kita lakukan penggerebekan ini tadi, kita dapatkan seperangkat alat untuk memroduksi arak," kata Kapolres Mojokerto, AKBP Muji Ediyanto kepada detikcom di lokasi pabrik cukrik.
Dalam sehari, kata Muji, dua pekerja pabrik mampu memroduksi hingga 450 liter cukrik. Ratusan liter cukrik ini diproduksi dengan mencampurkan gula pasir, pengembang kue, ragi tape dan air. Kemudian bahan-bahan tersebut diaduk jadi satu dalam sebuah tanki kapasitas 6.000 liter.
"Dimasukkan ke tungku untuk dipanasi, sesuai informasi dari pekerja sampai 900 derajat celcius. Setelah mengahasilkan uap, kemudian ada proses penyulingan masuk ke dalam tanki pendinginan dan keluarlah yang namanya arak ini tadi," jelas Muji.
Muji menambahkan, dari penggerebekan ini, pihaknya menyita seperangkat alat produksi cukrik, 450 liter cukrik hasil produksi yang sudah siap jual, serta bahan bakunya. Selain itu, polisi juga menangkap dua orang pekerja dengan inisial DRM (22) dan SNK (30), warga Tuban. Sedangkan pemilik pabrik yang berinisial TM (33), warga Lamongan masih dilakukan pengejaran.
"Cukrik ini diedarkan di wilayah Mojokerto dan sekitarnya. Tadi kita amankan pekerjanya dua orang, nanti kita kembangkan ke pemiliknya," imbuhnya.
Penggerebekan ini bermula dari informasi warga sekitar yang resah dengan keberadaan pabrik cukrik ini. Sementara barang bukti berupa arak siap jual yang telah disita akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan minuman keras tersebut.
(fat/fat)