Adalah Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty OrganiΒsation (CTBTO) yang memiliki fasilitas radar super sensitif yang mampu mendeteksi ledakan atau kecelakaan di seluruh dunia, baik di darat maupun di lautan. Organisasi dan fasilitas ini berada di Austria.
Seperti yang dilansir The Star Online Malaysia, Rabu (19/3/2014), Sekretaris Eksekutif CTBTO Lassina Zarbo mengatakan, kecelakaan pesawat bisa dideteksi dengan tiga dari empat teknologi yang digunakan oleh Monitoring System International Organization.
"Data kami berpotensi menjelaskan keberadaan penerbangan MH370. Kami berutang kepada keluarga penumpang yang cemas menunggu kabar dari orang yang mereka cintai, sehingga tidak menutup kemungkinan akan kami gunakan sistem itu sepenuhnya," ujar Lassina melalui situs CTBTO.
Sistem ini sebenarnya digunakan untuk mendeteksi ledakan nuklir di seluruh dunia. Namun kemampuannya juga mampu mendeteksi ledakan pesawat besar serta dampaknya di tanah dan di atas lautan.
Stasiun CTBTO telah mendeteksi beberapa kecelakaan pesawat yang pernah terjadi, termasuk kecelakaan pesawat di Bandara Narita Jepang pada Maret 2009. Jika informasi CTBTO benar, maka muncul pertanyaan posisi pesawat saat ini.
Walau penyidik ββtidak mengesampingkan kemungkinan pesawat jatuh di Samudera Hindia, tetapi mereka juga melihat kemungkinan lokasi pesawat mendarat. Seperti laporan penduduk Maladewa yang mengaku melihat pesawat asing dengan corak garis merah terbang sangat rendah melintasi pulau Kuda Huvadhoo di hari hilangnya MH370.
(vid/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini