Pernah suatu ketika Adnan mengejar salah seorang pelanggar lalu lintas hingga ke rumah karena mengejeknya saat mengingatkan agar menggunakan helm. Setelah ketemu, ia tidak menilang tapi tetap mengingatkan agar tidak melanggar aturan lalu lintas.
"Ada yang saya kejar sampai ke rumah. Sampai di rumahnya saya meminta orang tuanya untuk mengajarkan sopan santun kepada anaknya," kata AKBP Adnan saat ditemui di Mapolda Aceh, Selasa (18/3/2014).
Dalam bekerja, AKBP Adnan tidak kenal waktu. Saban hari Adnan berkeliling di jalan raya di Banda Aceh sebagai polisi 'cerewet' mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Ia tidak kenal lelah dalam menyosialisasikan kepada pengguna jalan tentang pentingnya taat berlalu lintas.
"Saya bekerja setiap hari mengelilingi Banda Aceh dengan mobil," ungkap Adnan.
Kini, banyak warga Banda Aceh yang meniru gayanya mengingkatkan orang lewat saat Adnan melintas di jalan. 'Nyan' (Nah), adalah salah satu kata yang paling sering diucapkan Adnan saat berkeliling. "Kita harus punya gaya khas sendiri, nyan," ujarnya.
AKBP Adnan menjadi polisi meupep-pep sejak 10 April 2013. Hingga saat ini, hanya ia yang mampu menjalankan tugas itu. Ia berkeliling kota dan mengingatkan warga soal pelanggaran lalu lintas dengan bahasa Aceh. Juga menyelingi teguran dengan sindiran menggelikan.
Sebenarnya, kata Adnan, program ini dijalankan di seluruh daerah tapi untuk Aceh memiliki nama tersendiri. Yang juga membedakan, tidak banyak polisiyang memiliki keahlian seperti AKBP Adnan. Polisi meupep-pep ini merupakan perintah Wakapolri kepada Kakorlantas untuk memberikan pendidikan kepada pengguna jalan dengan menggunakan public address.
"Program ini diluncurkan karena banyaknya angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya," kata Adnan.
(try/try)