Komunitas Anak Jalanan Sindir Pemkot Mojokerto dengan Tong Sampah

Komunitas Anak Jalanan Sindir Pemkot Mojokerto dengan Tong Sampah

- detikNews
Minggu, 23 Feb 2014 15:05 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Sejak selesai direvitalisasi awal tahun 2014 lalu, di Alun-Alun Kota Mojokerto belum tersedia tong sampah. Alun-alun yang dipugar dengan dana Rp 4,7 miliar ini terlihat kumuh akibat sampah pengunjung yang berserakan.

Kepedulian datang bukan dari pemerintah setempat, melainkan dari komunitas anak jalanan di Mojokerto. Puluhan bocah yang tergabung dalam komunitas Save Street Child (SS Child) Mojokerto menyumbangkan sepuluh tong sampah untuk alun-alun, Minggu (23/2/2014).

Tak hanya itu, komunitas ini yang dibantu beberapa komunitas lainnya juga membersihkan areal alun-alun dari sampah yang berserakan.

Menurut Ikhtiarini Duwi, Koordinator aksi yang juga aktivis komunitas SS Child, kegiatan ini diikuti sekitar 50 anak jalanan dan beberapa komunitas lainnya. Kegiatan diawali dengan melukis sepuluh tong sampah, sehingga terlihat menarik. Setelah itu, sepuluh tong sampah diletakkan di tempat-tempat strategis di dalam alun-alun.

"Tong sampah kita bikin menarik biar mencolok mata, sehingga pengunjung membuang sampah pada tempatnya," kata Duwi kepada detikcom.

Duwi menjelaskan, selama ini masyarakat mengeluhkan kebersihan alun-alun karena tak tersedianya tempat sampah. Langkah ini menjadi sindiran besar bagi Pemkot Mojokerto sebagai pihak yang memiliki tanggungjawab mengelola alun-alun kota.

"Sebelumnya kita sudah izin ke dinas PU Cipta Karya Kota Mjokerto. Mereka mengizinkan namun tidak ada sumbangan untuk pengadaan tong sampah. Kalau masih belum ada pengadaan tong sampah dari pemerintah, rencananya satu bulan sekali kita adakan acara kebersihan alun-alun," jelasnya.

Proyek revitalisasi alun-alun Kota Mojokerto menelan biaya dari APBD senilai Rp 4,7 miliar. Proyek yang dikerjakan PT Permata Anugerah Yala Persada dengan konsultan PT Surya Praga tahun 2013 ini, sempat menjadi polemik lantaran molor dan material yang digunakan diduga di bawah standart.

Sampai saat ini, fasilitas kebersihan berupa tempat sempah belum tersedia di areal alun-alun. Sehingga, taman kota yang selesai digarap awal tahun 2014 ini, terlihat kotor dan kumuh.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.