Dari pantauan detikcom di lokasi pencarian, sejak pagi tadi hingga sore ini, dua batu raksasa dengan panjang masing-masing sekitar 7 meter dan tinggi sekitar 2 meter menjadi sasaran utama tim pencari. Tim pencari berusaha menyingkirkan batu tersebut menggunakan alat berat. Selain itu, personel TNI dan Polri terlihat menyingkirkan tanah disekitar kedua batu tersebut, agar kedua batu mudah digeser.
"Lokasi kedua jenazah korban secara eksak memang belum. Tetapi Dipelajari dari keterangan korban yg ditemukan, warga yg mengenal posisi rumah serta dari kebiasaan korban, mengarah ke sisi barat dekat sungai. Dimungkinkan korban terjepit batu," jelas Komadan Korem 082 Mojokerto, Kolonel Infanteri Agus Yuniarto kepada wartawan, Jumat (31/1/2014).
Selain itu, kata Kolonel Agus, dugaan korban terjepit batu raksasa diperkuat dengan anjing pelacak yang mengarah ke lokasi dua batu tersebut.
"Tadi dengan alat berat yang ada masih ada kendala karena beratnya batu tersebut dan kondisi hujan. Hari ini kita evaluasi, besok kita butuh seling (kawat baja) untuk menarik," imbuhnya.
Sore tadi sekitar pukul 15.30 WIB, proses pencarian dihentikan karena hujan terus mengguyur lokasi pencarian. Hingga hari keempat, korban hilang akibat tanah longsor menyisakan dua orang, yakni Sail (48) dan Fathur Rozi (17). Sedangkan 12 korban lainnya telah ditemukan dan dimakamkan.
Sampai hari ini, jumlah korban tanah longsor yang sudah ditemukan 12 orang. Sedangkan dua korban atas nama Sail (48) dan Fathur Rozi (17), sampai saat ini belum ditemukan.
Sebelumnya, longsor terjadi di lereng bukit Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (28/1/2014) dini hari. Akibatnya belasan warga dan 5 rumah warga tertimbun longsor. Belasan orang meninggal dunia tertimbun longsor.
(fat/fat)