"PGN ngajuin saluran pipa gas yang mirip Muara Karang ke Muara Tawar, Bekasi. Pertamina juga minta jalurnya mirip, kenapa nggak dipakai sama," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (27/1/2014).
Ahok menilai, pembuatan pipa gas yang terpisah antara PGN dan PT Pertamina Gas akan menimbulkan biaya yang besar.
"Sama-sama milik negara kenapa nggak pakai bersama. Saya nggak tahu ini KPK tertarik periksa apa enggak. Periksa seperti itu kalo dianggap kerugian. Kalo nggak, saya nggak mau ikut campur karena itu haknya mereka," ulas Ahok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya bisa bayangkan nggak, jalan layang untuk Tanjung Priok saja sudah bikin macet dan rusak jalan setengah mati. Ini baru selesai dan rampung, jalan ini mau digali lagi sama PGN, lewat Marunda Cilincing, digali rusak lagi ini. Ditutup terus mau digali lagi dari Pertamina. Kan nggak lucu," katanya.
Sedangkan di tempat yang sama, PLN juga akan membangun sutet.
"Saya bilang saya nggak kasih kalau kayak gitu, bukan nggak mau kasih (izin)," tutur Ahok.
(sip/fjp)