Serangga ini diduga berasal dari rawa di dekat stadion dan jumlahnya berlipat ganda karena musim hujan. Seorang bocah bernama Adit (4) tampak bermain di lokasi pengungsian dengan pipi sebelah kanan yang bengkak akibat tomcat.
"Saya bangun kemarin tahu-tahu sebelah bawah mata saya sudah bengkak gede," kata kakak Adit bernama Merry (23) yang juga terserang tomcat di lokasi, Rabu (22/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau begitu, anak-anak tampak bermain menangkap tomcat-tomcat menggunakan gelas plastik lalu dibakar. Pengobatan hanya menggunakan salep dan antibiotik dari posko kesehatan di lokasi pengungsian itu.
"Baru ketahuan pas saya tadi kunjungan ada 3 pengungsi yang mengalami bengkak sekitar wajah dan leher, seperti digigit tomcat," ujar Kasudin Kesehatan Jakut Bambang Suheri saat dihubungi terpisah.
Jika melihat tomcat di bagian tubuh disarankan untuk tidak dipukul atau digaruk, melainkan ditiup hingga lepas dari bagian tubuh. Hal ini karena cairan tubuh tomcat dapat memicu luka di kulit mirip luka melepuh.
"Kita juga sudah kasih salep dan obat antibiotik kepada para pengungsi yang diduga terkena tomcat. Nanti kita akan lakukan pengasapan juga," kata Bambang menambahkan.
Pengungsian di lokasi ini sudah berlangsung sejak Jumat (17/1) lalu karena wilayah Koja sebagian mengalami banjir setinggi 100 cm.
(vid/gah)