Beruntung sebelum melompat atau kendat, aksi Satramo diketahui warga binaan lain. Dibantu petugas Rutas setempat, sejumlah napi akhirnya berhasil membujuk Satramo untuk turun. Meski begitu, napi yang divonis 10 bulan itu sempat histeris dan meronta-ronta saat diamankan petugas Rutan.
"Tadi memang ada napi yang mau bunuh diri. Tapi sudah berhasil kami gagalkan. Nanti kami akan melakukan pembinaan khusus kepada yang bersangkutan (Satramo, red), sekaligus akan mendatangkan tim medis untuk memeriksa kesehatannya," kata Andrie, Kasat PAM Rutan Situbondo kepada detikcom, Senin (13/1/2014).
Informasi yang dihimpun detikcom menyebutkan, sebelum diketahui memanjat tandon air, upaya bunuh diri konon sudah pernah dilakukan Satramo. Beberapa waktu lalu, napi yang tinggal menjalani masa hukuman 5 bulan ke depan itu juga sempat mencoba mengakhiri hidupnya dengan menenggak sabun cuci. Tapi saat itu nyawanya berhasil diselamatkan.
Upaya bunuh diri kembali dilakukan Satramo tadi pagi, dengan cara memanjat tangga tandon air. Saat memanjat Satramo juga sudah mengalungkan sebuah sarung di lehernya. Napi lain yang curiga Satramo akan bunuh diri langsung mengontak petugas hingga berhasil digagalkan. Belum diketahui pasti penyebab Satramo dua kali berusaha mengakhiri hidupnya. Namun diduga dia stres masalah keluarga.
"Dia (Satramo) divonis 10 bulan kasus 363 KUHP dalam pencurian sapi. Saat ini tinggal menjalani 5 bulan lagi. Yang bersangkutan diduga stres karena mikir masalah keluarga," pungkas Andrie.
(fat/fat)