Pasukan TNI Cegah Pertempuran Lebanon-Israel

Pasukan TNI Cegah Pertempuran Lebanon-Israel

- detikNews
Selasa, 24 Des 2013 11:54 WIB
istimewa
Lebanon - Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Indobatt yang bertugas di Lebanon sukses mencegah kontak tembak antara dua kubu yang bertikai. Lebanese Armed Force dan Israel Defence Force sudah angkat senjata di perbatasan.

Dalam siaran pers, Selasa (24/12/2013), peristiwa itu terjadi pada Jumat (20/12) pagi waktu setempat. Ketegangan antara kedua belah pihak dipicu rencana pihak IDF (Israel Defence Force) untuk melakukan pemotongan pohon tumbang yang menimpa Technical Fence di daerah Blue Line perbatasan Lebanon-Israel tepatnya di TP (Temporary Post)-37. Rencana itu menimbulkan reaksi dari pihak Lebanon.

Prajurit TNI yang tergabung dalam satgas Indonesian Battalion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-H/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) di bawah pimpinan Letkol Inf M. Asmi selaku Komandan Satgas segera memerintahkan anggotanya untuk menuju Temporary Post-37 dan berjaga disepanjang jalan Blue Line perbatasan Lebanon dan Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa personel dari OGL (Observers Group in Lebanon), Lebanese Armed Force (LAF), Wartawan lokal, Spain Battalion, Local Police dan masyarakat setempat secara berturut-turut mendatangi lokasi kejadian tersebut.

Letkol Inf M. Asmi, Lettu Inf Cahyo, Lettu Mar Erwan Putra, dan Komandan Kompi A Lettu Inf Ading yang saat itu sudah berada di lapangan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
Kondisi di sepanjang Blue Line yang sehari-hari biasanya lengang berubah menjadi ramai dan menegangkan.

Prajurit TNI segera menempatkan diri berada di tengah-tengah antara tentara LAF dan IDF di bawah pimpinan Lettu Mar Indra Batubara dan Lettu Inf Maulana. Beberapa personel TNI berdiri menghadap ke arah tentara LAF dan sebagian yang lain menghadap ke arah IDF sambil mengibar-ngibarkan Bendera UN (United Nation) sebagai pertanda bagi kedua pihak bahwa pasukan UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) telah hadir di antara mereka.

Komandan Satgas Letkol Inf M. Asmi memerintahkan kepada para prajuritnya agar senantiasa awas dan waspada selama menengahi antara tentara LAF dengan IDF.

"Pastikan bahwa prosedur yang telah ditetapkan UN dilaksanakan dengan semaksimal mungkin dan mari kita senantiasa berdoa agar saat pemotongan pohon oleh pihak Israel Defence Force tidak terjadi hal-hal yang mengarah ke kontak senjata," jelas Asmi.

Hingga akhirnya, Israel Defence Force memutuskan untuk menunda proses pemotongan pohon tumbang tersebut menjadi Jumat siang. Sekitar pukul 14.50 waktu setempat tentara Israel baru memulai proses pemotongan pohon tersebut.

Saat itu terlihat satu orang IDF melaksanakan pemotongan pohon, dan 2 orang personel berjaga dengan senjata mengarah ke keramaian di Blue Line dan 2 personel bersiaga di bagian belakang. Di sisi lain, tentara LAF yang berada di sepanjang Blue Line pun bersiap dengan menyandang senjata M-16-nya.

Para prajurit TNI berupaya keras untuk tidak terjadi letusan senjata dari kedua belah pihak dengan memperingatkan tentara LAF dan IDF berulang kali serta tetap mengibar-ngibarkan bendera UN (United Nation).

Usai melaksanakan pemotongan pohon, tentara IDF langsung memperbaiki Technical Fence yang rusak akibat tertimpa pohon tadi. Keseluruhan proses, mulai dari pemotongan pohon sampai dengan perbaikan pagar akhirnya selesai sekitar pukul 17.10 waktu setempat.

Tentara IDF langsung mengemas kembali alat peralatan yang digunakan dan memasukannya ke dalam mobil kemudian pergi meninggalkan lokasi sekitar pukul 17.35 waktu setempat, demikian pula dengan tentara LAF kembali menuju markasnya di wilayah Marjayoun, Lebanon Selatan.

(gah/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads