Survei ini dilakukan pada 13 September-11 Oktober 2013 dengan total jumlah respon 2.010. Margin error 2.19% dengan tingkat kepercayaan 95% dengan metode multi stage random sampling di 33 provinisi di Indonesia. Survei dilakukan dengan teknik wawancara langsung atau bertatap muka tanpa menggunakan telepon.
Tujuan survei ini untuk mengetahui kandidat capres dan perilaku pemilih pilpres 2014. Pol-Tracking Institute melakukan survei, salah satunya soal tingkat elektabilitas nasional 10 teratas (state of mind) dengan bertanya langsung kepada masyarakat siapa kandidat capres 2014.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada survei itu, Jokowi mendapat persentase paling tinggi yaitu 37,46% dan di bawahnya ada Prabowo Subianto 11,71%, dan Aburizal Bakrie 11,67%.
"Jusu Kalla 6,12 persen, Wiranto 5,78 persen, Megawati 3,31, Mahfud MD 2,12 persen, Hatta Rajasa 1,33 persen. Surya Paloh 1,19 persen, dan Dahlan Iskan 1,09 persen," sebutnya.
Sementara itu, politisi Golkar Indra J Piliang mengingatkan bahwa eletabilitas para capres bisa berubah dengan cepat mengingat survei ini dilakukan pada September-Oktober lalu. Dirinya juga mewanti-wanti bahwa pilpres 2014 tidak hanya ditentukan oleh popularitas personal.
"Jangan percaya sepenuhnya hasil survei, tapi lihat visi dan misi apa yang diusung karena masih ada waktu sampai pilpres. Jangan sampai seperti di Filipina," kata Indra.
(fiq/mad)