Tiga Pembelaan Ical Kepada Ratu Atut

Jakarta - KPK Menahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terkait dugaan tindak pidana kasus. Adapun dugaan korupsi Ratu Atut adalah kasus suap pilkada Lebak dan kasus pengadaan Alkes Pemprov Banten.

Sebagai kader Golkar, tentunya Ratu Atut mendapat beberapa pembelaan dari koleganya. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie beberapa kali pasang badan membela Ratu Atut.

Pria yang akrab disapa Ical itu sempat mengumbar kalau Atut tidak akan mundur dari kursi Gubernur Banten. Bahkan Ical masih yakin kalau Atut yang kini mendekam di Rutan Pondok Bambu, belum tentu bersalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut pembelaan Ical kepada Ratu Atut yang dihimpun detikcom, Sabtu (21/12/203).

Ratu Atut Ditahan, Ical: Dia Belum Tentu Bersalah

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah resmi ditahan setelah menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka dua kasus korupsi. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pun angkat bicara.

"Ya kan ditahan belum tentu bersalah, masih ada waktu 20 hari," kata Ical usai menghadiri Seminar Dewan Guru Besar UI tentang Kepemimpinan Bangsa di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013).

Karena itu Ical belum akan mengambil sikap apa pun. Ical memilih menunggu proses hukum di KPK.

"Tunggu saja nanti kalau sudah ditetapkan dia bersalah atau tidak," tegasnya.

Ical Yakin Ratu Atut Tidak Akan Mundur jadi Gubernur Banten

Setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, banyak pihak yang menuntut Ratu Atut Chosiyah untuk mundur dari kursi Gubernur Banten. Ketum Golkar, Aburizal Bakrie menanggapi santai tuntutan ini.

"Nggak ada (mundur sebagai Gubernur Banten), semua ada prosedurnya," ujar Ical.

Gelombang demonstran yang mendesak Atut mundur dari kursi Banten 1 sudah menggeliat sejak penetapannya sebagai tersangka oleh KPK.

Ical Belum Tentu Pecat Ratu Atut dari Golkar

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (51) resmi ditahan KPK. Namun Golkar belum akan menjatuhkan sanksi apa pun, termasuk memecat Atut dari jabatan penting di Golkar.

"Dinyatakan bersalah itu belum, kok ada sanksi," kata Ical usai menghadiri Seminar Dewan Guru Besar UI tentang Kepemimpinan Bangsa di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/12/2013).

Penahanan Atut, menurut Ical, tak serta merta membuktikan kesalahan Atut. Ical memilih menunggu proses hukum dua kasus korupsi yang dituduhkan kepada Ketua DPP Golkar bidang Pemberdayaan Perempuan itu.