Usai membunuh tante Heny pada tanggal 30 Oktober 2013 pagi itu, Tomy membawa sejumlah barang-barang milik pengusaha batu permata tersebut. Di antaranya adalah BlackBerry, perhiasan berlian, serta kartu ATM berikut buku rekening tante Heny.
Tomy mengaku tidak pernah berniat merampok tante Heny, melainkan hanya ingin meninggalkan jejak pembunuhan yang ia lakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tomy juga mengaku, ia sempat menguras ATM tante Heny hingga Rp 10 juta. Terapis di pijat refleksi 'Sanctum' Plaza Senayan itu mengaku, uang tersebut ia pakai untuk membayar biaya operasional dalam pembunuhan tersebut di antaranya membayar sewa rental mobil Toyota Avanza di Jakarta Barat.
"Saya bayar sewa mobil Rp 800 ribu, sisanya saya gunakan untuk keperluan sehari-hari," ujarnya.
Tidak hanya itu, pria asal Kuningan, Jawa Barat ini mengaku telah menjual perhiasan cincin dan kalung berlian milik tante Heny seharga Rp 25 juta di Fatmawati, Jakarta Selatan. Uang tersebut, ia gunakan untuk berfoya-foya di Bali.
"Seminggu setelah kejadian itu, saya pergi ke Bali bersama dua teman wanita dan satu orang teman laki-laki. Saya pakai uang hasil jual berlian itu untuk foya-foya di Bali. Menghilangkan stress lah," tuturnya.
Tomy mengatakan, ia ke Bali satu hari saja, saat dirinya libur kerja.
"Di sana ya minum-minum, jalan-jalan. Pokoknya menghilangkan stress dan rasa ketakutan saya," tutupnya.
(mei/rmd)