Suatu hari, Tarnedi mengangkut pria ini dari kawasan Slipi, Jakarta Barat. Dia meminta diantar ke kawasan Tebet. Kala itu, argo hanya menunjukkan Rp 26.700. Namun pria misterius itu memberi lebih dari yang dia harapkan.
"Katanya ini Rp 30 ribu buat bayar argo. Lalu ada Rp 500 ribu buat beli buku dan belajar bahasa Inggris," kata Tarnedi saat berbincang dengan detikcom di taksinya, Rabu (11/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila ada kesempatan lain bertemu dengan sosok pria tersebut, Tarnedi ingin mengucapkan terima kasih. Tentunya dalam bahasa Inggris.
"Thank you very much for your giving and support me. Terima kasih bapak meringankan beban saya," ucapnya sambil menahan haru.
Cerita lain soal penumpang adalah seorang wanita yang tiba-tiba mengajaknya ke gedung Menara Karya. Wanita itu ternyata bos yang hendak memberi motivasi pada anak buahnya, yang kebetulan terdiri dari sopir-sopir perusahaan.
Nah, Tarnedi diminta untuk berpidato singkat dalam bahasa Inggris di depan para sopir tadi. Secara spontan namun malu-malu, ayah dua anak ini pun menyanggupinya.
"Oke my friend it is nice to meet to you. I'm not here to teach but to learn as more you guys. I want to encourage all of you to speak English. We don't want to leave our culture, but we also don't want to leave behind. The best is we learn together," begitu isi pidatonya di depan para sopir.
Sambutan tepuk tangan meriah dari para sopir-sopir tadi langsung terdengar begitu dia selesai pidato. Sebagai oleh-oleh, Tarnedi pun mendapat bingkisan buku dari wanita tadi.
"Itu saya spontan aja, eh tahunya pada tepuk tangan," ungkap Tarnedi polos.
(mad/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini