William Rockefeller mengakui dirinya mengantuk, namun bukan dalam definisi tertidur pulas. Kepala Serikat Pekerja Perkeretapian setempat, Anthony Bottalico menyebut Rockefeller linglung sesaat usai dirinya sadar dari kantuk.
"Ketika tersadar, dia menyadari sudah terlambat," ucap Bottalico seperti dilansir news.com.au, Rabu (4/12/2012). Menurut Bottalico, pernyataan tersebut disampaikan Rockefeller langsung kepadanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak pengacara Rockefeller tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan. Hasil penyelidikan awal oleh NTSB menunjukkan bahwa kecepatan kereta tersebut saat melewati tikungan mencapai 132 km per jam, yang berarti tiga kali lipat dari batas maksimum.
"Apakah dia akan memberitahu semua orang bahwa dia terkantuk. Itu sama saja ketika kita mengendarai mobil. Anda tentu terkadang mengalami saat terkantuk atau apapun itu. Berapa lama itu terjadi, saya tidak bisa menjawabnya," ucap Bottalico.
Menurut Bottalico, ketika tersadarkan diri, Rockefelle langsung mematikan mesin dan mengaturnya pada mode darurat. "Dia mematikan mesin, memindahkan sistem kereta pada sistem darurat, tapi itu hanya sekitar 6 detik sebelum insiden anjloknya kereta terjadi," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, salah satu anggota NTSB, Earl Weener menyatakan masih terlalu dini untuk menyatakan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia atau gangguan mesin. Namun Weener menyebutkan bahwa para penyidik belum menemukan bukti adanya masalah pada rem ataupun sinyal kereta saat kejadian.
Dia juga menyatakan, hasil pemeriksaan alkohol terhadap masinis dan awak kereta yang lain menunjukkan hasil yang negatif. Penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan narkoba.
(nvc/mad)