Dirazia di Akhir Pekan, Balap Liar Pindah ke Hari Biasa

Fenomena Balap Liar di Jakarta

Dirazia di Akhir Pekan, Balap Liar Pindah ke Hari Biasa

- detikNews
Selasa, 03 Des 2013 11:21 WIB
Razia balap liar oleh polisi. (foto ilustrasi - detikcom)
Jakarta - Jalan Taman Aries, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (29/11) menjelang tengah malam pukul 23:10 WIB. Jalanan lurus tidak begitu padat, lokasinya persis di samping jalan tol Kebun Jeruk. Tak ada warung kecil di samping jalan, hanya ada deretan rumah toko di sisi sebelah kanan.

Lima sepeda motor jenis matik bersiap melaju. Suara mesin kian menderu akibat gas yang dimainkan oleh penunggangnya. Mereka masih remaja setingkat sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

Ada dua baris motor yang siap melaju. Sebelum ngebut, para remaja ini selalu melongok ke belakang melihat ada atau tidak kendaraan yang akan lewat.
Belum sempat gas ditarik, tiba-tiba dari arah belakang muncul rombongan komunitas motor besar sambil membunyikan klakson panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Persiapan pertama mereka pun buyar. Tidak putus asa, mereka kembali ke posisi awal, bersiap untuk memacu kendaraannya.

Sayang, mereka kembali gagal karena beberapa saat sebelum gas ditarik datang dua anggota polisi dari Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat. Para remaja itu pun urung adu balap, mereka kabur bersama motornya ke arah Jalan Pesanggrahan Jakarta Barat.
Β 

Β 
David, salah satu anak motor yang nongkrong di kawasan tersebut mengatakan jalanan Taman Aries memang kerap dijadikan ajang balap liar sebab memiliki 'track' yang lurus. Nilai taruhannya beragam. Mulai dari uang sebesar ratusan juta bahkan puluhan juta.

Balap liar tidak hanya melibatkan perorangan melainkan juga antar komunitas. Setiap anggota komunitas ikut bermain taruhan hingga nilai uang mencapai besaran yang telah menjadi kesepakatan.

Selain itu, setiap komunitas juga memiliki bengkel atau montir yang mengatur atau memposisikan kecepatan sepeda motor.

Sebelum dan setelah berlaga, montir memeriksa keadaan sepeda motor hingga siap untuk diadu kembali dalam balapan ilegal itu.

"Mereka punya bengkel masing - masing. Istilahnya bawa nama bengkel-lah," kata David kepada detikcom Sabtu (30/11) dini hari pekan lalu.

Namun akhir-akhir ini polisi dari Kepolisian Sektor Kembangan kerap melakukan razia di akhir pekan hingga menjelang Subuh. Wal hasil aksi balapan sulit dilakukan di malam Sabtu atau malam Minggu.

"Balapannya jadi sering malam - malam biasa (weekday), untuk menghindari patroli polisi yang seringnya cuma (malam) weekend," kata David.

Hal yang sama dikatakan oleh seorang pedagang minuman ringan di Jalan Pesanggrahan, Jakarta Barat. "(Malam) weekend jarang balapan, polisi sering patroli. Jadi ya kucing – kucingan. Sekarang balapannya sering hari-hari biasa (malam - malam weekday)," kata dia.

Menurut dia sebelum balapan, anak-anak motor itu kerap memenuhi dua sisi Jalan Pesanggrahan. Mereka menyetel terlebih dahulu kendaraan sebelum diadu kecepatannya. Sesekali mereka juga mencoba kecepatan sepeda motor sebelum dibawa bertanding di Jalan Taman Aries.


(erd/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads