Raih Gelar Doktor, Komisioner KY Imam Anshori Saleh Menangis

Raih Gelar Doktor, Komisioner KY Imam Anshori Saleh Menangis

- detikNews
Senin, 02 Des 2013 15:12 WIB
Jakarta - Imam Anshori Saleh resmi meraih gelar doktor bidang ilmu hukum dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Komisioner Komisi Yudisial (KY) tersebut lulus dengan yudisium Sangat Memuaskan. Imam tak bisa membendung air mata setelah kini bertitel doktor.

Sidang terbuka promosi doktor ini digelar di Gedung Pasca Sarjana Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (2/12/2013). Imam mempertahankan disertasi berjudul 'Upaya Memperkuat Kewenangan Konstitusional Komisi Yudisial Dalam Pengawasan Hakim'.

Imam terlihat semringah sewaktu ketua sidang Mahfud Arifin membacakan hasil setelah Imam memaparkan isi disertasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menyatakan lulus program doktor dengan yudisium sangat memuaskan. Mulai hari ini berhak menggunakan gelar doktor," jelas Mahfud di hadapan Imam yang berdiri di ruang sidang.

Mahfud menegaskan lulusnya Imam meraih gelar doktor ini diharapkan membawa keberhasilan di masa mendatang.

"Gelar doktor itu bukan semata dua huruf di depan nama saja. Tetapii diharapkan membawa tanggung jawab mengembangkan dan menyumbangkan ilmu bermanfaat bagi masyarakat," pesan Mahfud kepada Imam.

Dalam sidang tersebut, turut hadir tiga promotor yakni I Gede Pantja Astawa, Eman Suparman, dan Indra Perwira. Selain itu tiga oponen ahli yaitu Sri Soemantri, Rukmana Amanwinta, dan Kuntana Magnar. Sidang juga disaksikan guru besar Asep Kartiwa.

Ketua Promotor I Gede Patja Astawa mengaku bangga dengan semangat Imam menyelesaikan desertasi guna memperoleh gelar doktor dalam ilmu hukum pada Unpad.

"Saudara menyelesaikan disertasi ini kurang dari dua tahun. Kami bangga dengan suadar. Kami berharap hal ini menjadi titik tolak untuk kehidupan selanjutnya. Serta bisa menjaga integritas sebagai alumnus Unpad," kata Gede .

Imam berjas hitam mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi selama ini hingga tuntasnya disertasi.

"Saya bersyukur dan bahagia. Saya sempat khawatir gelar doktor ini membuat riya dan sombong. Tapi gelar dokter ini akan menjadi penambah keimanan saya," tutur Imam melalui pengeras suara.

Sejumlah figur disebutnya satu per satu yang berjasa dalam kariernya. Salah satunya ucapan terima kasih disampaikanya kepada AM Hendropriyono yang turut menyaksikan jalannya sidang. Imam sempat terbata-bata saat menyebut mendiang ibu kandungnya, Nurwatin. Dia tiba-tiba menangis.

"Terima kasih tiada henti saya haturkan kepada ibunda tercinta yang dipanggil Sang Khalik saat saya menyelesaikan studi ini. Saya ucapkan terima kasih juga kepada ayahanda, mertua, istri dan anak-anak tersayang," tutur Imam sembari menyeka air mata menggunakan sapu tangan.

Imam lahir di Jombang pada 8 Juni 1955. Ia kini berkarier sebagai Komisioner KY. Imam merupakan alumnus Fakultas Hukum UGM pada 1980. Pria ini pernah bekerja sebagai wartawan di koran Kedaulatan Rakyat, serta menjadi redaktur eksekutif Media Indonesia.


(bbn/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads