Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Tati Suharti adalah salah satu polwan yang sudah mengenakan jilbab setelah adanya izin Kapolri. "Kecewa pasti," kata Tati kepada detikcom, Minggu (1/12/2013).
Padahal dia semua begitu antusias menyambut izin Kapolri itu. Namun, tidak sampai 2 pekan, ia harus menanggalkan lagi jilbabnya itu lantaran adanya Telegram Rahasia (TR) yang ditandatangani Wakapolri Komjen Oegroseno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tati mengatakan, ia sudah mendengar adanya ralat dalam TR tersebut soal pemakaian jilbab bagi polwan. Dengan adanya keputusan Wakapolri itu, mau tak mau Tati harus mengikuti aturan tersebut.
"Saya mau cari info dulu ke Polres baru ke Polsek. Kalau Pak Kapolsek juga tidak memberikan izin, ya mau gimana lagi kita sebagai bawahan harus nurut," tuturnya.
Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh Ipda Dian, anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Meskipun kecewa, namun ia tetap menuruti aturan yang dibuat oleh Oegroseno itu.
"Kalau pimpinan sudah begitu, ya kita ikutin saja aturannya," kata Dian.
Ia hanya berharap, aturan itu tidak untuk selamanya. "Ini kan katanya mau ada penyeragaman jilbabnya. Ya kita tunggu sambil berdoa saja, mudah-mudahan dibolehkan lagi," tutupnya.
Wakil Kapolri Komjen Oegroseno membenarkan pihaknya mengeluarkan surat edaran terkait penggunaan jilbab di kalangan Polwan. Surat tersebut berisi mengenai ketentuan penggunaan jilbab nanti di lingkungan kepolisian.
"Bukan larangan, tapi penundaann sambil menunggu keputusan Kapolri yang baru," kata Komjen Oegro kepada detikcom, Sabtu (30/11/2013).
Aturan yang saat ini masih digodok dan menjadi aturan baku soal jilbab nanti, kata Oegro, berisi tentang penyeragaman jilbab pagi Polwan.
"Sehingga tetap tercipta keseragamannya sebagai aparat Polri," ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan, karena saat jilbab ada beberapa pola pengenaan jilbab yang tidak seragam. "Mulai saat ini sudah terlalu bermacam-macam jenis atau model dan warna jilbabnya," kata Oegro.
Anggota Kompolnas Hamidah Abdurrahman menyayangkan langkah yang diambil Polri ini.
"Tentu sangat disayangkan, karena ini bertolak-belakang dengan pernyataan Kapolri sebelumnya yang mempersilakan Polwan mengenakan jilbab, Kapolri tidak konsisten," katanya hari Jumat malam.
(mei/nrl)