"Saya baru 3 bulan di Jakarta. Saya ikut sama dia (Walang) baru 3 bulan," ujar Sa'aran di Panti Sosial Bina Insan Cipayung, Jl Binamarga, Kelurahan Ceger, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2013).
Sa'aran dihadirkan bersama Walang. Di hadapan mereka terdapat uang jutaan dari hasil mengemis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bincang-bincang di panti itu, Sa'aran tidak berbicara banyak. Sebab Walang mencolek dirinya sebagai pertanda dilarang berbicara.
Seperti saat ditanya wartawan apakah Walang memiliki jimat. Sa'aran mengiyakan.
"Ada," kata Sa'aran dalam bahasa Sunda. Namun karena dicubit punggungnya oleh Walang, Sa'aran tidak melanjutkan ucapannya. Sa'aran lalu berpura-pura batuk.
Kemudian Sa'aran ditanya lagi. Bagaimana dia bisa bersama Walang untuk mengemis. Sa'aran mengaku diajak Walang.
"Diajak karena tetanggaan. Naik ojek dari Subang. Lalu dari Stasiun Lemahabang, Bekasi, Jawa Barat, baru kita muter-muter (untuk mengemis)," tuturnya.
(nik/nrl)