Obama Pidato di San Francisco, Penonton Teriak: Stop Deportasi!

Obama Pidato di San Francisco, Penonton Teriak: Stop Deportasi!

- detikNews
Selasa, 26 Nov 2013 14:31 WIB
Ju Hong, pemuda berjas abu-abu menyela pidato Obama (UPI)
San Francisco - Pidato Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya di San Francisco terganggu oleh teriakan seorang penonton. Seorang pria muda menyela pidato Obama dan memintanya untuk membantu para imigran yang hidup secara ilegal di AS.

Insiden ini tertangkap kamera wartawan karena pria muda tersebut masuk dalam rombongan yang berdiri di belakang Presiden Obama. Hanya beberapa orang terpilih yang bisa berdiri di belakang Presiden Obama saat berpidato.

Saat itu, Obama tengah berpidato di Betty Ann Ong Chinese Recreation Center, San Francisco, AS. Topik pidato Obama adalah soal amandemen Undang-undang Imigrasi, yang hingga kini masih belum disetujui Kongres AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah-tengah pidato Obama, pria muda tersebut berteriak. "Saya butuh bantuan Anda," ucap pemuda yang kemudian diketahui bernama Ju Hong, seperti dilansir New Straits Times dan The Wall Street Journal, Selasa (26/11/2013).

Awalnya Obama melanjutkan pidatonya, namun dia terus disela oleh pemuda tersebut. Hingga akhirnya Obama menoleh ke belakang dan menanggapi secara langsung pernyataan Ju Hong. Hong menceritakan dirinya yang hidup berpisah dari keluarganya selama 19 tahun terakhir.

"Keluarga kami terpisah. Saya butuh bantuan Anda. Ada ribuan imigran," ucap Hong.

"Itu. Itu. Itulah yang sebenarnya kita bicarakan di sini," jawab Obama.

"Presiden, tolong gunakan perintah eksekutif Anda," lanjut Hong.

"Itu adalah...," jawaban Obama belum selesai ketika Hong kembali menyelanya.

"Untuk menghentikan deportasi bagi 11,5 imigran tanpa dokumen di negara ini sekarang," ucap Hong.

"Itu yang sedang kita usahakan," jawab Obama lagi.

Setelah puas menyampaikan aspirasinya kepada Obama, Hong kemudian berteriak: "Stop deportasi!" Teriakan tersebut diikuti oleh para penonton lain dan dilanjutkan dengan tepuk tangan.

Obama lantas melanjutkan pidatonya. Dia menanggapi aspirasi tersebut dengan mengatakan bahwa hukum harus ditaati dan sebagai presiden, dia tidak bisa begitu saja melakukan perubahan terhadap undang-undang.

"Saya menghormati semangat orang-orang muda ini karena keprihatinan mendalam mereka terhadap keluarga. Sekarang, yang perlu Anda ketahui, ketika saya berbicara sebagai Presiden AS dan saya datang ke komunitas ini, jika memang faktanya saya bisa menyelesaikan semua persoalan ini tanpa melalui Kongres, maka akan saya lakukan. Tapi kita juga merupakan negara hukum. Itu bagian tradisi kita," ucap Obama.

Saat pengawal presiden hendak mengamankan Hong dan rekannya, dengan cepat Obama meminta agar mereka dibiarkan saja dan diizinkan tetap ada di dalam ruangan tersebut.

Usai acara, kepada media setempat, Bay Area, pemuda bernama Hong tersebut mengaku dirinya tidak bisa mengunjunginya keluarganya di Korea karena Undang-undang Imigrasi AS. Hong menuturkan, dirinya sebenarnya tidak berencana untuk meneriakkan aspirasinya, namun Hong terpaksa berteriak ketika muak mendengar pidato Obama.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads